A. Pengertian Bahasa
1
Pengertian Bahasa
Bahasa
adalah bentuk komunikasi yang dilakukan baik spontan, tertulis atau berupa
isyarat, yang didasarkan pada suatu sistem dari simbol. Bahasa terdiri dari
semua kata yang digunakan oleh suatu komunitas dan semua aturan untuk mengubah
atau menggabungkan kata-kata tersebut. Definisi bahasa menurut para ahli:
- Bill Adams
Bahasa
adalah sebuah sistem pengembangan psikologi individu dalam sebuah konteks
inter-subjektif.
- Wittgenstein
Bahasa
merupakan bentuk pemikiran yang dapat dipahami, berhubungan dengan realitas,
dan memiliki bentuk dan struktur yang logis.
- Ferdinand De Saussure
Bahasa adalah ciri pembeda yang paling menonjol karena
dengan bahasa setiap kelompok sosial merasa dirinya sebagai kesatuan yang berbeda
dari kelompok yang lain.
- Plato
Bahasa pada dasarnya adalah pernyataan pikiran
seseorang dengan perantaraan onomata (nama benda atau sesuatu) dan rhemata
(ucapan) yang merupakan cermin dari ide seseorang dalam arus udara lewat mulut.
- Bloch & Trager
Bahasa adalah sebuah sistem simbol yang bersifat
manasuka dan dengan sistem itu suatu kelompok sosial bekerja sama.
- Carrol
Bahasa adalah sebuah sistem berstruktural mengenai
bunyi dan urutan bunyi bahasa yang sifatnya manasuka, yang digunakan, atau yang
dapat digunakan dalam komunikasi antar individu oleh sekelompok manusia dan
yang secara agak tuntas memberi nama kepada benda-benda, peristiwa-peristiwa,
dan proses-proses dalam lingkungan hidup manusia.
- Sudaryono
Bahasa adalah sarana komunikasi yang efektif walaupun
tidak sempurna sehingga ketidaksempurnaan bahasa sebagai sarana komunikasi
menjadi salah satu sumber terjadinya kesalahpahaman.
- William A. Haviland
Bahasa adalah suatu sistem bunyi yang jika digabungkan
menurut aturan tertentu menimbulkan arti yang dapat ditangkap oleh semua orang
yang berbicara dalam bahasa itu.
Sedangkan,
bahasa memiliki karakteristik yang berbeda, karateristik tersebut diantaranya:
1. Dinamis
Bahasa adalah satu-satunya milik manusia yang tidak pernah lepas dari segala kegiatan dan gerak manusia sepanjang keberadaan manusia itu, sebagai makhluk yang berbudaya dan bermasyarakat. Tak ada kegiatan manusia yang tak disertai oleh bahasa. Bahkan dalam bermimpi pun manusia menggunakan bahasa.
2. Unik
Unik artinya mempunyai ciri khas yang spesifik yang tidak dimiliki oleh yang lain. Bahasa itu unik, maksudnya, setiap bahasa mempunyai ciri khas sendiri yang tidak dimiliki oleh bahasa lainnya. Ciri khas ini bisa menyangkut sistem bunyi, sistem pembentukan kata, sistem pembentukan kalimat atau sistem-sistem lainnya.
3. Universal
Selain bersifat unik, bahasa itu bersifat universal, artinya, ada ciri-ciri yang sama yang dimiliki oleh setiap bahasa yang ada di dunia ini. Ciri-ciri yang universal itu tentunya merupakan unsur bahasa yang paling umum, yang bisa dikaitkan dengan ciri-ciri atau sifat-sifat bahasa lain.
4. Produktif
Kata produktif adalah bentuk ajektif dari kata benda produksi. Arti produktif adalah “banyak hasilnya”, atau lebih tepat “terus menerus menghasilkan”. Bahasa itu produktif, maksudnya, meskipun unsur-unsur bahasa itu terbatas, dapat dibuat satuan-satuan bahasa yang jumlahnya tidak terbatas, meski secara relatif, sesuai dengan sistem yang berlaku dalam bahasa itu.
5. Konvensional
Meskipun hubungan antara lambang bunyi dengan yang dilambangkannya bersifat arbitrer, penggunaan lambang tersebut untuk suatu konsep tertentu bersifat konvensional. Artinya, semua anggota masyarakat bahasa itu mematuhi konvensi bahwa suatu lambang digunakan untuk mewakili konsep yang dilambangkannya.
6. Arbitrer
Kata arbitrer bisa diartikan ’sewenang-wenang, berubah-ubah, tidak tetap, manasuka’. Yang dimaksud dengan istilah arbitrer itu adalah tidak adanya hubungan wajib antara lambang bahasa (yang berwujud bunyi itu) dengan konsep atau pengertian yang dimaksud oleh lambang tersebut. Umpamanya, antara [kuda] dengan yang dilambangkannya, yaitu “sejenis binatang berkaki empat yang biasa dikendarai”. Kita tidak dapat menjelaskan mengapa binatang tersebut dilambangkan dengan bunyi [kuda], bukan [aduk] atau [akud].
7. Bermakna
Sebagai lambang tentu ada yang dilambangkan. Maka, yang dilambangkan itu adalah suatu pengertian, konsep, ide atau suatu pikiran yang ingin disampaikan dalam wujud bunyi. Oleh karena lambang-lambang itu mengacu pada suatu konsep, ide atau pikiran, dapat dikatakan bahwa bahasa itu mempunyai makna.
8. Bunyi
Kata bunyi sering sukar dibedakan dengan suara, sudah biasa kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Secara teknis, menurut Kridalaksana, bunyi adalah kesan pada pusat saraf sebagai akibat dari getaran gendang telinga yang bereaksi karena perubahan-perubahan dalam tekanan udara. Bunyi itu bisa bersumber pada gesekan atau benturan benda-benda, alat suara pada binatang dan manusia.
9. Lambang
Kata lambang sering dipadankan dengan kata simbol dengan pengertian yang sama. Lambang dengan segala seluk-beluknya dikaji orang dalam kegiatan ilmiah dalam bidang kajian yang disebut ilmu semiotika atau semiologi, yaitu ilmu yang mempelajari tanda-tanda yang ada dalam kehidupan manusia, termasuk bahasa. Dalam semiotika dibedakan adanya beberapa jenis tanda, yaitu antara lain tanda (sign), lambang (simbol), sinyal (signal), gejala (symptom), gerak isyarat (gesture), kode, indeks, dan ikon.
1. Dinamis
Bahasa adalah satu-satunya milik manusia yang tidak pernah lepas dari segala kegiatan dan gerak manusia sepanjang keberadaan manusia itu, sebagai makhluk yang berbudaya dan bermasyarakat. Tak ada kegiatan manusia yang tak disertai oleh bahasa. Bahkan dalam bermimpi pun manusia menggunakan bahasa.
2. Unik
Unik artinya mempunyai ciri khas yang spesifik yang tidak dimiliki oleh yang lain. Bahasa itu unik, maksudnya, setiap bahasa mempunyai ciri khas sendiri yang tidak dimiliki oleh bahasa lainnya. Ciri khas ini bisa menyangkut sistem bunyi, sistem pembentukan kata, sistem pembentukan kalimat atau sistem-sistem lainnya.
3. Universal
Selain bersifat unik, bahasa itu bersifat universal, artinya, ada ciri-ciri yang sama yang dimiliki oleh setiap bahasa yang ada di dunia ini. Ciri-ciri yang universal itu tentunya merupakan unsur bahasa yang paling umum, yang bisa dikaitkan dengan ciri-ciri atau sifat-sifat bahasa lain.
4. Produktif
Kata produktif adalah bentuk ajektif dari kata benda produksi. Arti produktif adalah “banyak hasilnya”, atau lebih tepat “terus menerus menghasilkan”. Bahasa itu produktif, maksudnya, meskipun unsur-unsur bahasa itu terbatas, dapat dibuat satuan-satuan bahasa yang jumlahnya tidak terbatas, meski secara relatif, sesuai dengan sistem yang berlaku dalam bahasa itu.
5. Konvensional
Meskipun hubungan antara lambang bunyi dengan yang dilambangkannya bersifat arbitrer, penggunaan lambang tersebut untuk suatu konsep tertentu bersifat konvensional. Artinya, semua anggota masyarakat bahasa itu mematuhi konvensi bahwa suatu lambang digunakan untuk mewakili konsep yang dilambangkannya.
6. Arbitrer
Kata arbitrer bisa diartikan ’sewenang-wenang, berubah-ubah, tidak tetap, manasuka’. Yang dimaksud dengan istilah arbitrer itu adalah tidak adanya hubungan wajib antara lambang bahasa (yang berwujud bunyi itu) dengan konsep atau pengertian yang dimaksud oleh lambang tersebut. Umpamanya, antara [kuda] dengan yang dilambangkannya, yaitu “sejenis binatang berkaki empat yang biasa dikendarai”. Kita tidak dapat menjelaskan mengapa binatang tersebut dilambangkan dengan bunyi [kuda], bukan [aduk] atau [akud].
7. Bermakna
Sebagai lambang tentu ada yang dilambangkan. Maka, yang dilambangkan itu adalah suatu pengertian, konsep, ide atau suatu pikiran yang ingin disampaikan dalam wujud bunyi. Oleh karena lambang-lambang itu mengacu pada suatu konsep, ide atau pikiran, dapat dikatakan bahwa bahasa itu mempunyai makna.
8. Bunyi
Kata bunyi sering sukar dibedakan dengan suara, sudah biasa kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Secara teknis, menurut Kridalaksana, bunyi adalah kesan pada pusat saraf sebagai akibat dari getaran gendang telinga yang bereaksi karena perubahan-perubahan dalam tekanan udara. Bunyi itu bisa bersumber pada gesekan atau benturan benda-benda, alat suara pada binatang dan manusia.
9. Lambang
Kata lambang sering dipadankan dengan kata simbol dengan pengertian yang sama. Lambang dengan segala seluk-beluknya dikaji orang dalam kegiatan ilmiah dalam bidang kajian yang disebut ilmu semiotika atau semiologi, yaitu ilmu yang mempelajari tanda-tanda yang ada dalam kehidupan manusia, termasuk bahasa. Dalam semiotika dibedakan adanya beberapa jenis tanda, yaitu antara lain tanda (sign), lambang (simbol), sinyal (signal), gejala (symptom), gerak isyarat (gesture), kode, indeks, dan ikon.
2 Pengertian Bahasa Inggris
Bahasa
Inggris adalah media komunikasi utama bagi masyarakat di negara Inggris,
Amerika Serikat, Kanada, Australia, New Zealand, Afrika Selatan, dan di negara
lainnya.
Bahasa
Inggris (English) merupakan bahasa resmi dari banyak negara-negara
persemakmuran dan dipahami serta dipergunakan secara meluas. Bahasa Inggris
dipergunakan di lebih banyak negara di dunia dibanding bahasa yang lain serta
dibanding bahasa yang lain kecuali bahasa Cina, bahasa ini juga dipergunakan
oleh lebih banyak orang.
3 Sistem Aturan Bahasa
Ralph
Waldo Emerson, penulis Amerika abad ke-19 mengatakan, “Dunia dibangun dengan
tatanan dan bahkan atom-atom berbaris rapi”, ia sedang membicarakan tentang
bahasa. Bahasa ditata dan diorganisasikan dengan baik (Berko Gleason, 2005).
Organisasi tersebut melibatkan lima sistem aturan: fonologi, morfologi,
sintaksis, semantik, dan pragmatik.
- Fonologi
Sistem bunyi bahasa, mencakup bunyi-bunyi yang
digunakan dan bagaimana bunyi-bunyi tersebut dikombinasikan (Menn dan
Stoel-Gammon, 2005). Contohnya, bahasa Inggris memiliki bunyi “sp”, “ba”, dan
“ar”, tetapi rangkaian bunyi “zx” dan “qp” tidak ada. Sebuah fenom adalah
unit dasar dari suara suara dalam suatu bahasa; fonem adalah unit terkecil dari
suara yang mempengaruhi makna. Contoh yang baik dari fonem bahasa Inggris
adalah /k/, yakni suara yang direpresentasikan oleh huruf “k” di dalam
kata “ski” dan huruf c dalam kata “cat”. Bunyi
/k/ hanya berbeda sedikit dalam kedua kata tersebut, dan dalam beberapa bahasa
seperti bahasa Arab, dua bunyi tersebut merupakan fonem-fonem yang berbeda.
Akan tetapi, variasi ini tidak dibedakan dalam bahasa Inggris, dan bunyi /k/
adalah sebuah fenom tunggal.
- Morfologi
Sistem
dari unit-unit bermakna yang membentuk formasi kata. Sebuah morfem adalah unit
terkecil yang masih memiliki makna; yang berupa kata (atau bagian kata) yang
tidak dapat dipecah lagi menjadi bagian bermakna yang lebih kecil. Setiap kata
dalam bahasa Inggris terdiri dari satu morfem atau lebih. Beberapa kata terdiri
atas sebuah morfem tunggal (contohnya kata “help”), sedangkan
kata-kata yang lain dapat terdiri dari lebih dari satu morfem (contohnya, “helper”,
yang terdiri dari dua morfem, yaitu “help”+”er”, dengan
morfem “-er”berarti “seseorang yang” dalam bahasa Inggris “helper” berarti “one
who helps” (seseorang yang menolong)). Jadi, tidak semua morfem adalah
kata-kata yang berdiri sendiri; contohnya “-pre”, “-tion”, dan “-ing” (dalam
bahasa Inggris ) juga merupakan morfem.
Sebagaimana
aturan yang menentukan fonologi mendeskripsikan rangkaian suara yang dapat
terjadi dalam suatu bahasa, aturan morfologi mendeskripsikan bagaimana
unit-unit yang bermakna (morfem-morfem) dapat dikombinasikan dalam kata-kata
(Tager-Flusberg, 2005). Morfem-morfem memiliki banyak tugas dalam tata bahasa,
seperti menandai “tense” (keterangan waktu dalam bahasa Inggris),
(contohnya, “she walks” dengan “she walked”) dan
“jumlah” (contohnya, “she walks” dan “they walk”).
- Sintaksis
Cara
mengkombinasikan kata-kata agar membentuk frasa-frasa dan kalimat-kalimat yang
dapat diterima. Jika seseorang berkata kepada kita, “Bob slugged Tom”(Bob
meninju Tom) atau “Bob was slugged by Tom” (Bob ditinju oleh
Tom). Kita mengerti siapa yang meninju dan siapa yang ditinju dalam tiap kasus
tersebut karena kita memiliki suatu pemahaman sintaksis dari tata bahasa
kalimat-kalimat tersebut. Kita juga memahami bahwa kalimat, “You didn’t
stay, did you?” (Kamu tidak tinggal, kan?) merupakan kalimat yang
dapat diterima secara tata bahasa tetapi kalimat “You didn’t
stay, did you?” adalah kalimat yang tidak dapat diterima secara tata
bahasa serta ambigu.
- Semantik
Sistem
yang melibatkan makna dari suatu kata atau kalimat. Setiap kata memiliki
sekumpulan makna semantik atau atribut-atribut penting terkait makna kata. Girl
(anak perempuan) dan women (wanita), contohnya, memiliki kesamaan ciri semantik
tetapi berbeda secara semantik dalam hal usia.
Kata-kata
memiliki keterbatasan semantik dalam cara mereka digunakan dalam kalimat (Pan,
2005). Kalimat “the bicycle talked the boy into buying a candy bar” (sepeda
membujuk anak laki-laki membeli sekaleng permen) secara sintaksis benar tetapi
secara semantik tidak benar. Kalimat tersebut melanggar pengetahuan semantik
kita bahwa sepeda tidak dapat berbicara.
- Pragmatik
Penggunaan
bahasa yang tepat dalam konteks-konteks yang berbeda. Pragmatik meliputi banyak
wilayah artinya harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi, seperti ketika
berbicara dengan seorang guru atau menceritakan suatu cerita yang menarik,
lelucon yang lucu dan kebohongan yang memperdayakan. Dalam tiap-tiap kasus
tersebut, kita mendemonstrasikan bahwa kita memahami aturan-aturan budaya dalam
menyesuaikan bahasa dengan konteksnya.
B. Pentingnya Pendidikan Bahasa Inggris Pada
Anak Usia Dini
Pada
masa kini bahasa Inggris tidak boleh dipandang sebelah mata. Hal ini
dikarenakan begitu pentingnya bahasa Inggris. Banyak orang tua yang ingin
mengajarkan anaknya belajar bahasa Inggris sejak usia dini, memang tidak mudah
untuk mengajarkan anak usia dini, bukan hanya bahasa Inggris saja akan tetapi
hal-hal yang lainnya.
Mengajarkan
bahasa Inggris pada anak usia dini tentu mempunyai cara yang sangat berbeda
jika dibandingkan dengan remaja atau dewasa. Pada anak usia dini, pengajaran
bahasa Inggris hanyalah sebatas pengenalan. Jadi, anak usia dini hanya bisa
diajarkan dasar-dasarnya saja dan mereka diajarkan dengan cara bermain, akan
tetapi bukan hanya sekedar bermain. Bermain di sini adalah bermain yang diarahkan.
Dengan cara inilah mereka bisa mengetahui banyak hal. Perlu kita ketahui bahwa
pada saat anak bermain keadaan otak anak sedang tenang karena ia merasa senang
dan ceria. Dengan keadaan seperti ini ilmu yang kita ajarkan bisa masuk dan
tertanam dengan baik dan mudah dalam otak mereka.
Pembelajaran
bahasa Inggris pada anak usia dini hanya sebatas pengenalan dan dasar-dasarnya
saja. Jadi, kita sebagai pendidik mengajarkan mereka hal-hal yang sangat dasar
dahulu, misalnya huruf-huruf abjad bahasa Inggris, angka, macam-macam
buah-buahan, macam-macam hewan, macam-macam warna, dan sedikit percakapan yang
simple dan mudah (seperti good morning, how are you, dll).
Peran
aktif orang tua sangat diperlukan dalam hal ini, dengan kata lain orang tua pun
dituntut untuk mengetahui sedikit tentang bahsa Inggris agar mereka bisa
membeli buku tentang dasar bahasa Inggris dan mengajarkannya pada anak-anak
mereka di rumah. Di bawah ini adalah beberapa alasan mengapa anak sejak dini
harus dituntut untuk menguasai bahasa Inggris, antara lain:
- Faktor geografis
Menjadi
alasan pertama mengapa orang Indonesia perlu mempelajari bahasa Inggris.
Indonesia dikelilingi oleh negara-negagara yang kebanyakan penduduknya
menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pertama atau kedua. Negara-negara
tersebut antara lain Singpura, Malaysia, Filiphina, Australia, dan lain
sebagainya. Dengan belajar bahasa Inggris akan memudahkan seseorang dalam
berkomunikasi dengan orang lain apabila suatu saat pergi ke luar negeri.
- Bahasa Inggris perlu dipelajari karena penggunaannya secara luas sebagai bahasa komunikasi internasional.
Agar
dapat berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda latar belakang budaya dan
kenegaraannya, bahsa Inggris menjadi pilihan utama yang sering dipakai dalam
melakukan komunikasi. Contoh yang mudah dilihat ada pada dunia pariwisata. Para
wisatawan yang melakukan perjalanan ke luar negeri biasanya menggunakan bahasa
Inggris untuk dapat berkomunikasi dengan warga setempat. Selain itu, bahasa
Inggris juga menjadi bahasa pengantar resmi dalam dunia transportasi baik di
udara maupun di laut.
- Informasi yang terdapat di dunia juga kebanyakan menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa publikasinya
Sebagian
besar situs-situs penyedia informasi di internet berbahasa Inggris. Tidak hanya
di internet, buku-buku juga tidak sedikit yang memakai bahasa Inggris. Dengan
lancar berbahasa Inggris akan sangat membantu anak dalam menjelajah dan
mengakses sumber pengetahuan baik dari media tulis maupun media elektronik.
C. Pendekatan Teori Pembelajaran Bahasa Inggris
Untuk Anak Usia Dini
Sebagai
seorang pendidik anak usia dini sebelum mereka memulai pembelajaran, mereka
harus mengetahui karakteristik anak-anak yang dididik terlebih dahulu, karena
itu membantu mereka dalam memudahkan perkembangan anak-anak dalam pembelajaran.
Adapun
secara umum karakteristik anak-anak usia dini yang dimaksud, antara lain:
- Aspek Kognitif
- Mereka telah memiliki kemampuan untuk mengintepretasikan arti/makna.
- Mereka memiliki daya perhatian dan konsentrasi yang terbatas.
- Mereka telah memiliki daya untuk berimaginasi.
- Mereka memahami situasi.
- Aspek Afektif
- Mereka senang menemukan dan menciptakan sesuatu yang baru.
- Mereka senang berbicara.
- Mereka senang bermain dan bekerja sendiri.
- Mereka tertarik pada aktivitas yang sesuai dengan mereka.
- Aspek Psikomotorik
- Mereka memiliki keterampilan dalam bahasa secara terbatas namun kreatif.
- Mereka dapat belajar dengan melakukan sesuatu.
- Mereka belajar bahasa Inggris dengan mempraktikannya.
- Mereka dapat bekerja sama dengan orang dewasa.
- Mereka akan belajar dengan sangat baik apabila mereka terlibat dalam aktivitas yang sesuai dengan diri mereka.
Memperhatikan
karakteristik anak-anak tersebut, tujuan pembelajaran bahasa Inggris untuk anak
usia dini secara umum dapat ditentukan sebagai berikut :
- Membuat anak merasa berkompeten dan percaya diri dalam bahasa Inggris.
- Menyediakan lingkungan pembelajaran yang aman, bersifat menghibur dan rekreatif serta mendidik.
- Menciptakan pembelajar bahasa Inggris untuk jangka panjang.
D. Tahapan-tahapan Dalam Belajar Bahasa Inggris
Pengajaran
bahasa Inggris dilakukan secara bertahap. Sama halnya dengan belajar bahasa
Indonesia anak tidak langsung berbicara, membaca dan menulis secara bersamaan.
Sebelum bisa berbicara dalam bahasa Indonesia mereka harus mendengarkan
terlebih dahulu bahasa Indonesia. Jika mereka tidak pernah mendengarkannya
mereka akan mengalami kesulitan dalam berbicara. Itu sebabnya biasanya anak
yang tuli juga otomatis bisu karena dia tidak bisa mendengar sehingga tidak
bisa menirukannya. Jadi, pada intinya belajar bahasa apapun caranya sama.
Berikut ini adalah tahapan-tahapan dalam belajar bahasa Inggris bagi anak :
- Listening (Mendengar)
Selain
mendengar kita berbicara, anak juga bisa mendengar dengan cara dibacakan buku
cerita dalam bahasa Inggris,mendengar nyanyian sederhana ataupun menonton DVD
atau video berbahasa Inggris. Tapi untuk pengetahuan awal, sebagai pendidik
kita harus memilih kata-kata yang sedikit dan sederhana.
- Speaking (Berbicara)
Setelah
anak sering mendengar dalam bahasa Inggris, anak bisa didorong untuk berbicara
dalam kalimat-kalimat sederhana. Misalnya, dengan menerapkan waktu 30 menit
sehari sebagai waktu keluarga untuk berbicara dalam bahasa Inggris. Layaknya
anak usia balitayang baru memulai berbicara, anak juga memulai berbicara dalam
bahasa Inggris meskipun dengan satu kata seperti book (buku) ketika melihat
kakaknya membawa buku. Lalu kembangkan menjadi kalimat-kalimat pendek
seperti, she brings book.
- Reading (Membaca)
Ada
dua metode umum dalam mengajarkan anak belajar membaca dalam bahasa Inggris
yaitu whole language approach dan phonic.
- Whole language approach
Suatu
metode belajar membaca dengan menjadikan bahasa sebagai salah satu kesatuan
tidak terpisah-terpisah.belajar membaca juga harus sesuai dengan konteksnya.
Metode ini lebih menekankan pada arti suatu kata. Contohnya, ketika melihat
kata “cat” (kucing) anak langsung diberitahu bahwa itu bacanya “ket” dan
itu artinya kucing. Biasanya anak belajar membaca dengan sistem mengingat
(memorize) kata yang sudah pernah disebutkan. Kelebihan metode ini adalah anak
lebih cepat bisa membaca tapi akan kesulitan ketika harus menuliskan kata yang
dimaksud terutama kata-kata yang cukup panjang.
- Phonic
Suatu
metode belajar membaca melalui huruf dengan cara mengejanya satu persatu,
misalkan “cat” (kucing) berarti dieja “keh-e-teh” dan dibaca “ket”. Setiap kata
diurai menjadi huruf-huruf. Karena belajar melalui mengeja maka anak memerlukan
waktu yang lebih lama untuk bisa membaca. Tapi kelebihannya anak lebih mudah
ketika harus menuliskan kata yang dia dengar. Untuk memudahkan anak belajar dan
membaca, kita sebagai pendidik sebaiknya memilih buku-buku yang sesuai dengan
tingkatannya. Misalnya, anak yang baru mulai membaca, sebagai pendidik kita
memilih buku-buku yang hanya terdiri dari satu kata misalkan halaman pertama
ada gambar buah apel dan di bawahnya ada tulisan This is Apple. Setelah
itu bisa dicoba dengan kata yang lain, misalkan I like banana. Anak
bisa membuat sendiri buku-buku seperti itu atau mendapatkannya melalui reading A
to Z.
- Writing (Menulis)
Ini
adalah tahapan yang paling sulit dalam belajar bahasa Inggris, karena ada
banyak aturan yang harus dipatuhi. Biasanya orang Indonesia pasti akan
kesulitan untuk berbicara dalam bahasa Inggris. Sebenarnya bukan karena tidak
bisa melainkan karena takut salah. Padahal meskipun kita salah mengucapkan
susunan beberapa kalimat atau salah kata bahasanya lawan bicara kita pasti
mengerti. Tapi lain halnya dengan menulis, ketika kita melakukan banyak sekali
kesalahan tata bahasa dan cara pengejaan bisa jadi orang yang membaca tulisan
kita tidak mengerti apa yang kita tulis. Karena ini relatif sulit, maka menulis
menjadi tahapan terakhir. Sebagai pendidik kita tidak boleh terburu-buru
mengajarkan grammar atau menulis apabila anak belum menguasai tiga tahap
sebelumnya.
Untuk
mengajarkan anak grammar sebaiknya dilakukan secara implisit melalui buku yang
berisi kalimat-kalimat yang berpola sama. Misalkan apabila halaman pertama
berisi kalimat past tense maka halaman-halaman berikutnya juga berpola past
tense. Sehingga setelah beberapa kali pengulangan anak bisa mendapatkan
gambaran kapan kalimat bentuk past tense itu digunakan. Jika anak diajarkan
grammar secara eksplisit yaitu dengan penjelasan panjang lebar mengenai past
tense lengkap dengan rumus yang harus dihafal, maka anak akan kebingungan dan
akhirnya malah merasa takut untuk menulis. Seperti ketika berbicara anak
sebaiknya memulai dengan menulis satu kata, kemudian satu kalimat pendek, lalu
satu kalimat panjang, kemudian satu paragraf dan seterusnya. Mungkin nanti
tanpa kita sadaritiba-tiba anak sudah bisa menulis satu buku dalam bahasa
Inggris.
Hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam melakukan kegiatan pembelajaran bahasa Inggris
untuk anak usia dini agar pembelajaran tersebut dapat mencapai tujuan seperti
yang diharapkan:
- Melengkapi aktivitas pembelajaran dengan media visual dan gerakan-gerakan serta kombinasi antara ‘bahasa lisan’ dengan ‘bahasa tubuh’ atau ‘demonstrasi’.
- Melibatkan anak-anak di dalam pembuatan media visual.
- Berpindah dari aktivitas yang satu ke aktivitas yang lain dengan cepat.
- Membangun rutinitas di dalam kelas dengan menggunakan bahsa Inggris.
- Gunakan bahasa ibu apabila diperlukan.
- Mengajar berdasarkan tema dan menstimulasi imajinasi dan kreativitas anak-anak.
- Mengunakan cerita dan konteksyang sudah dikenal oleh anak-anak.
- Mengundang masyarakat sekitar (orang tua, mahasiswa, dsb.) yang bisa berbahasa Inggris untuk bercerita di dalam kelas.
- Berkolaborasi dengan guru lain di sekolah kita.
Komentar
Posting Komentar