A.
Strategi
Parenting Secara Umum
Strategi adalah proses
penentuan rencana disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar bisa
mencapai tujuan. Parenting adalah proses membesarkan dan mendukung perkembangan
fisik dan mental yang meliputi emosional,
sosial, spiritual, dan intelektual anak. Jadi, strategi parenting adalah suatu
cara atau rencana bagaimana kegiatan pengasuhan anak dapat berjalan dengan baik
sesuai dengan tujuan dan harapan yang diinginkan. Dengan adanya kehadiran sang
buah hati, kewajiban orang tua adalah mendidik mereka dari sejak dini.
Menunjukkan kasih sayang itu penting, tapi sebaiknya tak jadi terkesan
memanjakan. Sebenarnya ada beberapa tips atau cara untuk melakukan parenting
yang baik, seperti disarikan dari sejumlah sumber.
1. Terlibat
di dalam kehidupan sang anak.
Setiap
orang tua pasti juga sibuk akan kehidupannya masing-masing, entah dalam
pekerjaan atau hal lainnya. Tetapi cobalah untuk membagi waktu dengan anak,
baik secara mental maupun fisik. Ini juga berarti rela berkorban waktu untuk
melakukan sesuatu bersama anak. Terlibat di dalam kehidupan anak bukan berarti
anda mengerjakan segala sesuatunya untuk anak, seperti mengerjakan tugasnya,
misalnya. Tetapi cobalah untuk berbagi waktu dengan anak agar anda mengerti
masalah-masalah anak, apa yang anak inginkan, dan lain-lain.
2. Sesuaikan
dengan anak.
Tetap
awasi perkembangan sang anak, karena mereka terus bertumbuh. Pikirkan lagi cara
mendidik anak yang disesuaikan dengan umurnya dan bagaimana mereka bertindak
atau bertingkah laku.
3. Tetapkan
Aturan.
Segala aturan yang diberikan kepada
sang anak akan membentuk mereka dan juga akan mengaplikasikannya di dalam
kehidupan mereka. Jika anda tidak mengatur anak anda sejak kecil, maka ia akan
kesulitan untuk mengatur dirinya sendiri ketika sudah dewasa dan ketika anda
tidak sedang berada bersama mereka.
4. Membantu
perkembangan mandiri dari sang anak.
Membuat batasan untuk membantu anak
mengembangkan kontrol diri sendiri. Biarkanlah sang anak berkembang dan
mandiri.
5. Konsisten
Menjadi konsisten adalah sebuah
alat dari kedisiplinan. Jika segala peraturan yang dibuat berubah-ubah setiap
harinya, dan anak anda bertingkah laku buruk, itu merupakan kesalahan anda,
bukan anak anda.
6. Hindari
disiplin yang terlalu keras.
Orang tua tidak seharusnya memukul
sang anak, di dalam keadaan apapun. Karena anak yang sering disakiti oleh
orangtuanya, mereka akan berkelahi dengan anak-anak lainnya. Mereka juga bisa
mem-bully dan menjadi agresif ketika menyelesaikan perselisihan dengan orang
lain. Jelaskanlah segala peraturan dan keputusan yang dibuat untuk anak dengan
cara baik-baik. Mereka akan lebih mengerti dalam bertindak.
7. Perlakukanlah
anak anda dengan cara menghormati mereka.
Jika anda ingin mendapat hormat
dari anak anda, maka anda juga harus bisa menghormati mereka. Anda harus
memberikan kebaikan yang sama antara anak anda dengan orang lain. Berbicaralah
dengan sopan, hormatilah pendapat-pendapat mereka, dengarlah ketika mereka
sedang berbicara dengan anda. Karena anak-anak akan memperlakukan orang lain
sebagaimana orangtuanya memperlakukan mereka. Hubungan antara orangtua dan anak
haruslah kuat.
B.
Strategi
Parenting Berdasarkan Tipe Kepribadian Orang Tua
Setiap
orang tua memiliki karakter yang berbeda-beda dalam memberikan pendidikan
kepada anak-anaknya. Setiap karakter orang tua yang berbeda-beda memerlukan
strategi parenting yang berbeda-beda. Dibawah ini merupakan beberapa strategi
parenting untuk setiap tipe kepribadian orang tua.
1.
Tipe
Penghibur
Strategi kepribadian orang-orang
bertipe penghibur menghabiskan waktu sebanyak mungkin untuk menghayal,
membayangkan, dan membuat rencana. Para penghibur termasuk dalam model
kepribadian detacher (dipengaruhi
pikiran). Orang tua tipe penghibur lebih suka berinteraksi secara alamiah.
Semangat mereka membuat pilihan, membuat rencana, dan untuk lari ke dalam dunia
khayalan akan muncul ketika bermain dengan anak-anak.
Strategi
dan rekomendasi bagi orang penghibur yaitu:
1.
Waspadai reaksi orang
terhadap sikap anda yang selalu optimis
Para penghibur yakin
bahwa jika menerapkan pandangan hidup yang optimis, positif, energik, jika
melontarkan gagasan, fantasi, menyusun rencana, membiarkan pilihan tetap
terbuka, dunia akan menjadi seperti itu. Optimisme mereka sering berakar dari
keinginan untuk melepaskan diri dari penderitaan mental. Dalam upaya mengatasi
kecemasan para penghibur menerapkan strategi skenario terbaik. Seorang orang
tua penghibur mengaku bahwa perlu untuk membuat segala sesuatu tidak tampak
suram. Rekomendasi bagi bagi orang tua penghibur yaitu perlu diingat bahwa
anak-anak bisa merasa sedih dan kecewa atau mengalami masa-masa sulit dengan
teman-temannya. Anak-anak bisa menganggap energi yang diberikan tipe penghibur
meluap-luap dan tidak sesuai dengan anak. orang tua tipe ini perlu menyesuaikan
diri dengan irama anak, dan jangan memaksa anak mengikuti irama orang tua.
Biarkan anak menjadi diri sendiri, serta menghargai dan menghormati perbedaan
dengan anak.
2.
Apakah anda seorang
egaliter atau pendukung kesetaraan
Para penghibur termasuk
kepribadian yang didasari rasa takut, menganggap diri setara dengan pihak
otoritas merupakan strategi yang diterapkan untuk mengurangi rasa takut.
Apabila setiap orang setara maka para penghibur bisa memanfaatkan pendekatan
yang menarik kemudian melumpuhkan untuk merangkul sang otoritas ke pihak
mereka. Namun mereka juga bisa antiotoritas jika pihak otoritas dianggap ingin
membatasi atau menghalangi pilihan mereka. Perasaan berhak dan lebih tinggi
merupakan dua strategi yang digunakan untuk membenarkan tingkah laku. Rekomendasinya
yaitu perlu diingat bahwa menyetarakan otoritas merupakan pilihan. Apabila hal
tersebut merupakan agenda, maka tipe penghibur harus berpegang pada agenda
tersebut.
3.
Menjadi orang tua
merupakan komitmen seumur hidup
Komitmen orang tua tipe
penghibur akan dipegang sampai mereka memutuskan bahwa mereka telah
melaksanakannya. Penghibur merasa telah memenuhi komitmen jika telah
melaksanakan dalam pikiran, dan tidak perlu mewujudkannya secara nyata. Kebanyakan
orang tua penghibur adalah orang tua yang penuh pengabdian. Rekomendasinya
yaitu daripada orang tua menyesal karena tidak memiliki waktu untuk diri
sendiri dan merenung, terutama pada tahun-tahun awal kehidupan anak lebih baik
orang tua menikmati waktu yang tidak terbatas untuk berinteraksi dengan anak.
4.
Belajar mengenali dan
menerima perasaan
Beberapa ciri positif
orang penghibur merupakan upaya menutupi pelarian mereka dari rasa takut.
Kepedihan fisik dan emosional sangat menakutkan mereka dan harus dihindari.
Dengan tetap bersemangat, banyak bicara, ceria, cerdas, dan rasional para
penghibur menghindari hal-hal yang menyakitkan. Rekomendasinya yaitu tipe ini
perlu mengenali perasaan, dan belajar untuk menamai setiap perasaan.
5.
Sadari jika anda
memutarbalikkan kenyataan
Dari sudut pandang para
penghibur segala sesuatu tidak bisa dijawab sederhana dengan benar atau tidak
benar. Meskipun mereka memperhatikan aspek tertentu dari kenyataan, dalam
pikiran mereka kenyataan diwarnai dengan kemungkinan masa datang, mereka akan
menemukan cara yang hebat untuk mengaitkan antara kebenaran dengan kepalsuan.
Sementara itu, cukup masuk akal jika mereka mengemas kembali kenyataan sekarang
hingga lebih mencerminkan kemungkinan masa depan yang sempurna. Pengemasan bisa
dianggap sebagai penyangkalan, rasionalisasi, atau pemikiran yang menyimpang
dari cerminan kenyataan yang sesungguhnya. Mereka hanya ingin berpegang pada
kemungkinan baik yang selalu ada. Rekomendasinya yaitu cermati jika memutarbalikkan
kenyataan. Jika menutupi realitas secara berlebihan akan bertanya-tanya kepada
diri sendiri jika terjadi sesuatu yang menyakitkan pada diri sendiri dan anak.
6.
Berhenti berpikir dan
mewujudkan visi
Dengan berbagai cara
energi para penghibur terus meningkat sehingga mereka merasa perlu untuk selalu
melakukan sesuatu yang sangat menggairahkan minat-minat yang bersifat emosional
dan intelektual, dan rangsangan lain. Kondisi pemikiran seperti itu bisa
digambarkan sebagai berlebihan, keinginan untuk mengambil setiap kesempatan
yang ditawarkan kehidupan tanpa ada batasan. Rekomendasinya yaitu orang tua
harus bersifat lebih konkret terhadap anak-anak.
7.
Jangan biarkan keluarga
menetapkan aturan
Para penghibur sangat
memerhatikan perencanaan dan sangat tertarik dengan gagasan. Pada akhirnya,
sejumlah gagasan akan muncul dan membentuk pola. Rekomendasinya yaitu jangan
membuat pola dan merencanakan aturan bagi anak-anak. pribadi yang berbeda
mempunyai cara yang berbeda pula dalam memikirkan dan memproses keadaan dunia.
8.
Kurangi kecepatan
berpikir saat berinteraksi dengan keluarga
Pikiran para penghibur
bekerja sangat cepat sehingga mereka bisa tersandung oleh pikirannya sendiri.
Mereka memikirkan banyak hal pada saat bersamaan. Rekomendasinya yaitu perlu
diingat bahwa seorang dengan tipe penghibur sering lupa mengatakan pada orang
lain keterkaitan antara beberapa gagasan yang dipikirkan.
9.
Tetap berada pada masa
sekarang
Meskipun sulit, orang
tua tipe penghibur bisa menenangkan pikiran mereka, terfokus, berada pada masa
sekarang, dan memusatkan perhatian penuh pada anak-anaknya. Rekomendasinya
yaitu orang tua harus mencoba untuk tidak membenci dan bersabar.
Saran-saran bagi orang tua
penghibur yaitu antara lain energi yang tidak pernah habis membuat anak-anak
terganggu dan tidak sesuai dengan kebutuhannya maka orang tua perlu
pandai-pandai menggunakannya, orang tua perlu belajar menjadi model untuk peran
otoritas yang baik bagi anak meskipun merasa kurang nyaman, gunakan imajinasi dan
bakat kreatif untuk menikmati dengan bebas kebersamaan dengan anak-anak, memahami
rasa sakit menjadikan orang tua yang lebih utuh dan lebih pengertian, berhenti
berfikir dan mewujudkan visi.
2.
Tipe
Pelindung
Anak-anak dengan orang tua tipe
pelindung akan cenderung mengandalkan orang tuanya ketika membutuhkan baik
secara emosional, fisik, maupun dalam hal keuangan selain itu, orang tua dengan
tipe pelindung akan cenderung cepat marah dan terlalu melindungi anak-anaknya
dari kritik orang lain. Padahal, tidak selamanya kritik itu bersifat buruk
melainkan kritik dapat bersifat membangun yang berguna bagi perkembangan anak.
Strategi
dan rekomendasi bagi oraang tua pelindung yaitu:
1.
Pemberdayaan yang
melindungi
Para pelindung adalah
orang tua yang sangat kuat dan berpengaruh jika orang tua bisa mengerahkan
energi, visi, dan kepemimpinan untuk memberdayakan keluarga. Rekomendasinya
yaitu orang tua harus berhati-hati, jangan sampai membaurkan kendali dengan
pemberdayaan yang melindungi.
2.
Jangan membuat anak
merasa tidak nyaman
Para pelindung
mempunyai ilusi yang salah karena, menganggap bahwa hidup identik dengan
otoritas. Dimotivasi oleh mekanisme pertahanan diri untuk menjauhkan ancaman,
mereka cenderung terus menerus menguji batasan diri mereka sehingga tingkah laku
mereka cenderung berlebihan. Rekomendasinya yaitu jangan memaksakan pandangan
paa anak karena tidak semua anak bertipe menerima otoritas.
3.
Temukan jalan tengah
Para pelindung
cenderung melihat dunia secara hitam atau putih. Rekomendasinya yaitu orang tua
tipe pelindung harus menyadari bahwa dirinya bisa dianggap terlalu bersemangat
dan pendendam. Tindakan yang dilakukan memang pantas tetapi dapat menampilkan
kesan buruk.
4.
Bersikap luwes tidak
berarti kurang jujur
Jangan menunggu sampai
orang lain mengingatkan bahwa kekuatan dan pengaruh tidak menguntungkan
hubungan-hubungan, terutama hubungan dengan orang-orang yang disayangi.
5.
Terima tanggung jawab
dan kekurangan
Para pelindung sering
menyalahkan orang lain atas kekurangan mereka. Hal tersebut merupakan bagian
strategi kepribadiannya yang membuatnya tampak kuat dan mengabaikan
faktor-faktor yang membuatnya tidak tampak kuat. Rekomendasinya yaitu orang tua
perlu menyadari bahwa ketika dirinya marah, konfrontatif, dan menyalahkan orang
lain berarti ada penyangkalan terhadap kemarahannya.
6.
Belajar untuk menyimpan
energi
Gairah hidup yang besar
merupakan ciri khas orang bertipe pelindung. Rekomendasinya yaitu seharusnya
orang dengan tipe ini bisa belajar untuk lebih menenangkan batinnya.
7.
Sadari bahwa tidak
hanya orang yang konfrontatif yang dapat dipercaya
Digunakannya
konfrontasi sebagai strategi untuk menjauhkan ancaman, mencari zona aman
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kepribadian seorang pelindung.
Rekomendasinya yaitu keyakinan perlu direnungkan kembali, jika anak menjauh dan
tidak berterus terang orang tua mungkin menerapkan cara yang salah untuk
menghadapinya.
8.
Hitung sampai sepuluh
Bagi para pelindung
kemarahan sangat terkait dengan keyakinan tentang cara menyampaikan kebenaran.
Rekomendasinya yaitu dari pada belajar meminta maaf lebih baik belajar untuk
menghitung sampai sepuluh sebelum melampiaskan kemarahan.
9.
Kurangi kecenderungan
untuk membalas dendam
Merencanakan dan
membalas dendam merupakan bagian mekanisme pertahanan diri seorang pelindung agar
tampak kuat dan tangguh dimata dunia. Rekomendasinya yaitu jika seorang tipe
pelindung merasa tidak dihargai, dikhianati, atau tidak didengar maka energinya
akan mencari pelampiasan yang bisa merusak diri sendiri. Energi dapat
menenggelamkan orang-orang yang membuatnya merasa tidak dihargai. Sebelum
keadaan mencapai titik yang tersulit para pelindung perlu memikirkan situasi
dengan cerma. Perlu adanya pengendalian energi untuk menyakiti orang lain.
10. Percayalah
pada intuisianda
Seorang pelindung merupakan
salah satu kepribadian yang mengandalkan naluri. Para pelindung memiliki
perasaan yang peka. Rekomendasinya yaitu para pelindung sebaiknya belajar untuk
mempercayai intuisi tentang anak-anaknya, itu merupakan kelebihan tipe
pelindung. Sekali-kali orang tua bisa salah, akan tetapi lebih sering benar.
11. Jangan
biarkan diri kehabisan tenaga
Para pelindung bisa
bersifat keras pada diri sendiri. Mereka sering melupakan dampak dikeluarkannya
energi secara terus menerus dan berlebihan hanya karena mereka ingin menolong
orang lain. Keterusterangan, semangat yang menggebu, hubungan yang tegang, dan
hal-hal yang menuntut banyak tanggung jawab bisa merusak kebahagiaan. Terkadang
orang tua tipe ini lupa merawat diri, istirahat, dan memulihkan energi.
Rekomendasinya yaitu orang tua tipe ini sebaiknya belajar merawat diri sebelum
menyakiti diri sendiri.
12. Sesuaikan
energi dengan irama anak
Para pelindung adalah
orang tua panutan dan berpengaruh. Belajar untuk mengendalikan energi dan
meminta umpan balik dari anak, mencoba langkah dan irama kerja yang berbeda,
menyisihkan tempat untuk anak yang tertinggal dalam keluarga agar bisa ikut
ambil bagian dalam pengalaman orang tua.
Saran-saran bagi orang tua tipe
pelindung yaitu antara lain atur otoritas agar tidak terlalu mengendalikan dan
kaku, sikap yang selalu menentang otoritas bisa membuat anak tidak nyaman, kendalikan
diri jika naluri untuk membalas dendam semakin meningkat dan hentikan perselisihan
yang bisa merusak hubungan, belajar untuk bicara lebih luwes, percaya pada
orang lain, terbuka dan peka, sadari ketika menyalahkan orang lain berarti
menyangkal tanggung jawab diri sendiri, pikirkan cara menyimpan energi.
3.
Tipe
Pendamaian
Para pendamai sering tidak memahami
bahwa kehidupan mengenal saat-saat pasang surut, saat-saat sibuk dan santai. Strategi
dan rekomendasi bagi orang tua pendamai yaitu:
1.
Menyusun Prioritas Akan
Sangat Bermanfaat
Menyusun
prioritas akan sangat bermanfaat ketika, enggan menyusun prioritas, tidak bisa
menentukan kegiatan yang lebih penting atau kurang penting, baik dalam
kehidupan pribadi maupun dalam kehidupan profesional, dan sering kali dalam
peran mereka sebagai orang tua merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
kepribadian para pendamai. Pada tipe pendamai ini mereka cenderung tidak
membuat rencana dan tidak melaksanakan kegiatan menurut urutan yang masuk akal.
2.
Menyatakan bagian dari
diri sendiri
Para pendamai memilki
banyak energi, tegas dan dinamis, serta sangat memperhatikan anak-anak mereka.
Jika salah seorang anak mereka sakit, mereka bisa merawatnya selama hampir 24
jam tanpa memerhatikan dirinya sendiri. Mereka menggunkan agenda orang lain
sebagai penyaring untuk menghindari konflik dan menjauhkan orang lain dari diri
mereka sendiri.
3.
Berjuang untuk
menegakkan otonomi
Suami/istri dan
anak-anak seorang pendamai harus menyadari bahwa seorang pendamai sering
mengambil agenda orang lain untuk dilebur menjadi agendanya sendiri. Sepertinya
mereka kehilangan batasan diri, kenyataan yang sebenarnya adalah perasaan
mereka tersimpan terlalu dalam, atau tertidur, sehingga tidak tampak ke
permukaan. Menjalin persahabatan merupakan salah satu cara yang dapat membantu
para pendamai,sebaiknya bukan persahabatan dengan pasangan mereka. Salah satu
ciri khas seorang pendamai adalah sering terlambat membayar rekening, terlambat
memesan tiket, lupa ke binatu, atau lupa mengambil kue pesanan sebelum malam
jamuan. Tingkah laku seperti ini bisa menyulitkan keluarga mereka. Disinilah
seorang teman bisa membantu, yaitu dengan mengingatkan mereka dengan hal-hal
penting yang harus dilakukan.
4.
Belajar sesekali untuk
mengatakan tidak
Lazim diketahui bahwa
para pendamai selalu enggan memulai sesuatu. Sebagai orang tua, mereka dimotivasi
oleh harapan-harapan anak-anak mereka dan keinginan mereka untuk mewujudkan
harmoni dalam keluarga. Jika anak-anak mereka ingin diantar ke sekolah lebih
pagi karena ada kegiatan luar sekolah, semua orang tahu bahwa si pendamai akan
mengantar mereka. Seorang pendamai mungkin saja kesulitan bangun pagi, mereka
lebih suka berbaring dengan nyaman di tempat tidur, tetapi mereka bisa dengan
mudah bangun pagi kalua untuk membantu orang lain.
5.
Penundaan bisa sangat
merugikan
Penundaan juga bisa
menjadi masalah dalam dinamika keluarga, terutama jika pasangan si pendamai
beranggapan bahwa pasangannya melalaikan tanggung jawab melalui
kecenderungannya untuk menunda. Para pendamai tahu bahwa ia akan menyelesaikan
pekerjaanya, tetapi orang-orang terdekatnya, seringkali juga anak-anaknya,
tidak memahami itu.
6.
Renungkan beragam sisi
kehidupan di dunia
Sebagian model
kepribadian seorang pendamai terkait dengan keinginan mereka ntuk mengajarkan
pentingnya pilihan kepada anak-anak, mereka sangat yakin tentang manfaat pilihan.
Para pendamai berpendapat bahwa pendapat, pilihan, pemikiran, kegagalan, dan
upaya anak-anak mereka lebih penting dari pada memberi tahu dan meminta mereka
melakukan sesuatu. Prinsip mereka sebagai orang tua didasarkan pada pandangan
hidup mereka yang global dan blaur.
7.
Belajar berbicara
secara lebih ekspresif
Para pendamai ingin
memperoleh kepastian bahwa mereka didengarkan, bahwa kata-kata mereka
diperhatikan. Jika mereka mereka merasa diabaikan, mereka mulai merasa cemas
karena jika pasangan, anak-anak, atau orang lain tidak mendengarkan dan
memahami mereka, potensi konflik akan muncul. Keinginan untuk didengarkan
merupakan bagian gaya dari seorang pendamai dalam berkomunikasi. Belajarlah
bicara lebih ringkas dan jangan mengulangi kata-kata atau mengulangi kata-kata
orang lain.
8.
Menyusun prioritas
Motivator psikologis
seorang pendamai adalah keinginan untuk menghindari konflik. Itu merupakan
strategi yang masuk akal untuk mempertahankan kedataran diseputar diri mereka,
untuk memandang dunia melalui lensa yang kabur. Dengan mengabaikan bentuk-bentuk
yang ada di alam, mereka membuat dunia tetap rata, datar, dan tenang. Seorang
pendamai akan menghindari konflik bagi dirinya sendiri, orangtua pendamai juga
berusaha menghindari konflik dalam keluarga mereka dan menjaga keharmonisan
keluarga. Mereka meyakinkan keluarga tentang pentingnya mnghindari
ketidaknyamanan.
9.
Keras kepala
Seorang pendamai sering
merasa bingung ketika melihat energi yang muncul ketika marah. Jika mereka
melampiaskan kemarahan secara langsung, konflik pasti akan terjadi, akibatnya
kemarahan mereka dilampiaskan secara tidak langsung, secara pasif agresif
(bersifat keras kepala) untuk menarik energi dari orang-orang disekitar mereka.
10. Jangan
menyepakati sesuatu jika tidak bersungguh-sungguh
Para pendamai senang
melakukan sesuatu untuk orang lain, tetapi tidak suka jika mereka diperintahkan
untuk melakukan sesuatu, mereka ingin diminta (pasangan, sahabat, dan anak-anak
mereka harus tahu, itulah kunci untuk berinteraksi dengan para pendamai).
11. Satu
kaki menginjak rem, kaki yang lain menginjak gas
Para pendamai menekan
energi cadangan mereka. Jika energi itu dibiarkan terlepas tanpa kendali,
mereka bisa meledak seperti kembang api dan melukai orang lain. (setidaknya,
itulah yang dirasakan orang pendamai, misalnya ketika mereka sedang marah).
Energi tersebut bisa menimbulkan konflik, membuat mereka terlibat dalam
aktifitas yang akibatnya tidak terduga, tidak nyaman, dan tidak menyenangkan.
12. Hindarilah
selalu untuk anak-anak anda
Para pendamai
membiarkan adanya semacam teror dalam diri mereka agar mereka bisa mengabikan
diri mereka sendiri. Karena tidak melihat adanya konflik, mereka beranggapan
tidak ada konflik. Dilain pihak, mereka mangganggap setiap hal dan semua hal
memiliki potensi konflik, memper tanyakan tagihan-tagihan, mengubah janji dengan
dokter anak-anak, atau mempertanyakan permintaan guru untuk hadir dalam
pertemuan.
Saran-saran bagi orang tua pendamai
yaitu antara lain sadarilah bahwa beberapa hal memang lebih penting daripada
yang lain utamakan komitmen kepada anak-anak, sadarilah keinginan, perasaan,
atau harapan. Tunjukkan keberadaan, belajarlah membuat keputusan untuk diri
sendiri, untuk mengemukakan pendapat, sadari ketika mulai terpengaruh terhadap
orang lain, pantau terus kalau hanyut dalam agenda anak-anak hal ini dianggap
jalur yang menyenangkan tanpa konflik, tetapi harus bisa memanjakan mereka
dengan perhatian dan merampas kemandrian mereka, kembangkan strategi untuk
meminimalkan dampak kecenderungan untuk menunda terhadap keluarga.
4.
Tipe
Penasehat Moral
Strategi
dan rekomendasi bagi orang tua penasehat moral yaitu:
1.
Jangan terjebak dalam
upaya menciptakan dunia yang sempurna
Penasehat moral
merupakan model kepribadian yang paling mudah dikenali. Mereka bisa menjadi
tokoh panutan yang hebat, orangtua yang selalu memberi ilham dengan semangatnya
untuk manjadi yang terbaik, kepekaan mereka dalam mengajarkan hal-hal yang
benar dan salah, dan semangat mereka dalam mengajarkan standar moral dan
pelajaran hidup.
2.
Jangan merasa selalu
benar
Seorang penasehat moral
sangat mengutamakan kebenaran dan mereka sangat merasa bahwa merekalan
satu-satunya orang yang tahu tentang kebenaran. Strategi yang diterapkan
seorang penasehat moral bersifat internal. Tindakan mereka halus, kemarahan
mereka tidak langsung, mereka puas dengan hanya melakukan kritik-krtik
internal dan menghakimi diri merka
sendiri dan orang lain dengan ukuran-ukuran batin mereka.
3.
Sadarilah bahwa anda
orangtua yang “cukup baik”
Sampai tingkatan
tertentu, semua orang biasa bicara kepada diri sendiri, tetpai para penasehat
moral tidak pernah berhenti mengkritik diri dan membuat komentar tentang
kehidupan mereka. Seorang penasehat moral harus mencoba bersikap lebih skeptis
terhadap suara hati diri sendir, kritik-kritik batin, tetapi jangan
menentangnya.
4.
Kenali sumber kemarahan
Penasehat moral sering
dijumpai bekerja dibidang-bidang sosial dan politik. Dengan mengajari orang
lain dalam berbagi hal, mambahas benar atau tidaknya, para penasehat moral
menemukan penyaluran-penyaluran yang sah bagi kegelisahan dan kemarahan mereka
yang terkait dengan etika dan moral.
5.
Berlatih untuk
menyalurkan kemarahan yang baik
Upaya untuk para
penasehat moral untuk menyangkal dan menekan kemarahan maka seorang penasehat
moral harus didorong untuk selalu bertingkah laku baik, dan tidak membiarkan
kemarahan muncul tanpa kendali.
6.
Istirahat sejenak dan
bersengan-senang
Demi kebaikan diri
sendiri dan keluarga cobalah untuk
mengundurkan kesenangan dan belajarlah mengizinkan diri untuk
beristirahat sejenak.
7.
Jangan mengganggap
kesenangan sebagai dorongan untuk bertindak “salah”
Ketika ketegangan
memuncak, banyak penasehat moral menerpakan mekanisme”pintu jebakan”, sebuah
cara untuk melepaskan kemarahan yang tertahan. Mereka benar-benar menemukan
cara untuk bersenang-senang.
8.
Cobalah untuk tidak terlalu
terobsesi oleh detail
Para penasehat moral
punya bakat berfikir kritis, kemampuan analitis. Mereka lbih suka memvahkan
tugas menjadi bagian kecil yang mudah dikerjakan daripada membuatnya menjadi
sebuah gambaran mental yang lebih besar, seperti yang lazim yang dilakukan
orang-orang bertipe pengamat dan penghibur.
9.
Hadapi kritik dengan
lebih tenang
Ketika seorang
penasehat moral dikritik, sebuah proses menyakitkan terjadi, yaitu saat mereka
mencoba menginterpretasi kritik terssebut untuk melepaskan pengaruhnya yang
kuat. Strategi untu penasehat moral dalam menghadapi kritikan tersebut yaitu
dengan menemukan didalam diri sendiri sebuah sudut untuk menangani kiritik dan
menganggap sebagai suatu yang eksternal.
Saran-saran bagi orang tua
penasehat moral yaitu sadarilah bahwa anda merupakan orangtua yang idealis,
bermoral dan memberi ilham. Pesan yang diajarkan kepada anak-anak agar mereka
menjalani kehidupan yang lurus. Sadari bahwa kita bisa dianggap sebagai orang
yang merasa paling benar atau merasa paling bermoral. Sadari bahwa batin kita
selalu mengkritik, tetapi latihlah diri untuk memilih, menuruti atau tidak.
5.
Tipe
Pengamat
Salah satu ciri khas dari oang tua
tipe ini adalah kemampuan mereka dalam menjaga jarak, untuk menarik ke dalam
pikirannya, terutama jika terjadi peristiwa yang menakutkan atau yang membuat
mereka emosional. Ciri khas yang lain adalah kemampuan mereka untuk menarik
diri dari perasaaan sehingga mereka sering disebut tidak mempunyai perasaan.
Mereka bukan tidak berperasaan, mereka juga memiliki kapasitas untuk merasakan
emosi. Emosi para pengamat tersimpan dalam dunia batin, bersama dengan gagasan,
pemikiran yang bercabang, dan berbagai solusi kreatif untuk memecahkan
permasalahan.
Strategi
dan rekomendasi untuk orang tua pengamat
1.
Tunjukkan emosi, jangan
hanya memikirkan saja
Para pengamat tidak
bisa berinteraksi secara spontan, segala sesuatu harus dipertimbangkan terlebih
dahulu. Tetapi mereka sangat cekatan dan sangat cepat dalam melakukannya
sehingga interaksi mereka tampak spontan. Dalam beriteraksi tipe pengamat ini
menampakkan wajah gembira atau sedih saja belum cukup, perkataan juga harus
mengandung emosi dan energy. Contohnya ketika anak pulang sekolah atau pulang
dari kegiatan lain, terseyumlah dan sapa mereka dengan kata-kata”hai sayang,
ibu senang melihat kamu sudah pulang”. Kebanyakan orang lain juga ingin tahu
perasaan lawan bicara, melalui raut wajah, suara, mata ataupun bahasa tubuh.
Sebaiknya tipe pengamat melatih diri untuk menunjukkan emosi hingga menjadi kebiasaan
yang alamiah. Kegembiraan saat bertemu dengan anak tidak cukup untuk mereka
mengetahui secara langsung apa yang dirasakan oleh rang tua.
2.
Jadi model peran dalam
spontanitas
Orang tua harus menjadi
model peran bagi anak untuk hal spontanitas. Meskipun kata-kata yang terucap
tidak sesuai dengan keinginan, belajarlah untuk mempercayai diri sendiri dan
bersikap lepas. Bicaralah kepada anak secara wajar dan bebas. Jangan hanya
memuji pekerjaan sekolahnya saja atau cara emecahkan masalah tetapi juga cara merea
mengungkapkan perasaan da upaya mereka embangun hubungan dengan orang lain.
Hubungan yag sehat dan keterkaitan emsi bisa juga memberikan rasa aman.
3.
Yakinlah bahwa
melakukan hal yang benar
Para pengamat mengatasi
kekhawatiran dengan bersikap waspada dan menggumpulkan sebanyak mungkin
informasi dan berusaha keras untuk mengetahui situasi yang mungkin akan
manimpa. Tapi juga tidak sepenuhnya dapat mengumpulkan semua informasi untuk
mengatasi setiap keadaan, jadi ada saatnya anda harus percaya dengan nauri
anda. Mungkin mengahabiskan banyak waktu untuk memikirkan dan membuat
perincian. Percayalah bahwa jika sesuatu terjadi, anda akan bertindak dengan
benar. Supaya orangtua merasa lebih aman, orang tua harus lebih memahami bahwa
anda mengandalkan naluri anda.
4.
Minta waktu untuk
menangani konflik
Jangan menghindari
konflik, jika perlu menyiapkan diri untuk mengatasi suatu permasalahan maka
mintalah dengan kalimat yang tepat. Dengan menggunakan kalimat yang tepat
tentunya keluarga akan mendukung juga.
5.
Mengelola pikiran
Tidak semua orang akan
berfikir dengan cara yang sama. Gambaran yang dipikirkan mungkin akan sangat
asing bagi orang lain. Maka anda harus memikirkan atau memahami pemikiran dan
pikira orang lia agar anda data menyesuaikan diri dengan dunia mental orang
lain.
Saran-saran bagi orang tua pengamat
jangan memikirka emosi anda saja, belajarla untuk mengungkapkan, sadari bahwa
anda dianggap kurang komunikatif dan penuh rahasia, tingkatkan terus
kepercayaan diri sendiri dan andalkan, bagilah kelebihan anda dalam berfikir
rasional, untuk berfikir jernih dalam situasi yang menekan, kembangkan
percakapan sosial anda, anda harus berinterksi demi mereka.
6. Tipe Pencemas
Bagi
seorang pencemas, mempertanyakan segala sesuatu untuk memperoleh rasa aman
merupakan cara yang sangat masuk akal. Dengan bertanya akan diperoleh sebuah
kapastian atau maerasa yakin. Para pencemas juga selalu takut untuk tampil
didepan public, menjadi perhatian orang banyak. Muncul rasa takut yang dapat
melumpuhkan. Biasa menunda-nunda pekerjaan, dalam pikirannnya ia telah
mengatur, merencanakan, menyiapkan. Namun hal tersebut hanya pada pikiran saja.
Strategi dan
rekomendasi bagi orangtua pencemas
1.
Tidak semua pencemas
mempunyai kepribadian yang sama.
Kepribadian
pencemas termasuk yang paling sulit untuk dipahami karena perasaaan mereka
seperti spectrum yang bergerak antara sangat takut, fobia dan kontrofobia.
Misalnya kontrofobia yang selalu melawan ketakutannnya, dan manifestasi dari
sikap kontrofobia yang berlebihan membuat mereka tampak seperti pelindung yang
konfrontatif.
2.
Percayalah pada
kesetiaan anak anda
Bagi pencemas,
keyakinan terkait dengan kesetiaaan. Kesetiaan merupakan motivator utama mereka
sehingga mereka mencari hal yang serupa pada orang lain. Jika orang dapat setia
maka mereka dapat dipercaya dan dapat diandalkan. Orangtua pencemas adalah
orang yang setia karena setia merupakan bagian dari tanggungjawab. Sekali
berkomitmen mereka akan bertanggungjawabuntuk menjalani pasang surut peran
menjadi orang tua.
3.
Sadari sikap waspada
yang terus menerus
Perhatian para pencemas
selalu tertuju pada upaya untuk memindai lingkungan terhadap bahaya yang
tersembunyi, niat-niat terselubung orang lain kepada mereka, kejadian yang
tidak terduga. Jika hal tersebut dilakukan setiap saat akan berpengaruh pada
anak. Mereka akan tumbu menjadi pribadi yang kurang percaya diri dan penakut.
4.
Waspadai kecenderungan
untuk berdebat
Orang tua pencemas
sangat menghargai pemikiran yang jelas dan logis, olaeh karena itu mereka ingin
mengajari anak mereka untuk menggunakan teori dan konsep yang logis. Mereka
selalu mencari kepastian dan tidak pernah yakin bahwa anak memahami inti
pembicaraan mereka, sampai ia benar-benar mengerti. Ketika anda memaksaka
mereka untuk berfikir cermat, logis, mereka mungkin tidak memahami bahwa anda
sedang mempertanyakan pemikirannya bukan dirinya. Mungkin mereka akan
menganggap anda sebagai kritik terhadap pribadi mereka dan mereka akan menjauh
dari anda.
5.
Tentukan tujuan jangka
pendek, kemudian tetap terfokus
Para pencemas suka menunda-nunda
sesuatu karena beberapa alas an, alsan terkait dengan ketidakmampuan mereka
untuk melepas hambatan mereka yang bertindak, berfikir selalu lebih penting
daripada bertindak. Maka berupayalah untuk tidak menunda-nunda. Dengan selalu
menunda akan akan akan dianggap sebagai orangtua yang tidak bertanggung jawab.
Menetapkan sasaran yang jelas merupakan salah satu cara untuk mengatasi
penundaan.
Saran-saran untuk orang tua
pencemas yaitu sebagai orang tua anda dipandang sebagai sosok otoritas oleh
anak anda. Temukan cara yang konsisten untuk menjalankan peran ini jika anda
dianggap konfrontatif, padahal anda hanya menyuarakan keraguan anda, perbaiki
cara berinteraksi anda. Mintalah umpan balik dari mereka dan selaraskan diri
anda dengan kenyataan ketika anda mempriyeksikan sesuatu untuk mereka. Sadari
bahwa anda memiliki kecenderungan yang berlebihan untuk berdebat.
7.
Tipe
Penolong
Strategi
dan rekomendasi bagi orangtua penolong yaitu:
1. Menetapkan
Batasan
Bagian yang paling
penting dari strategi penolong adalah kemampuan mereka untuk membujuk orang
lain (keluarganya) untuk menyayangi mereka. Seorang orangtua penolong secara
naluriah memahami kebutuhan anak-anak mereka dan membantu anak-anak mereka
untuk memenuhi kebutuhan mereka. Para orangtua penolong selalu ketakutan jika
mereka tidak memiliki peranan dalam memenuhi kebutuhan orang lain.
2. Nyatakan
kebutuhan
Orangtua tipe penolong
merasa sangat tidak nyaman kalau mereka harus meminta sesuatu secara langsung.
Mereka jarang menempatkan posisi seperti demikian. Orangtua tipe penolong harus
bisa mengabaikan perasaan bahwa mereka memiliki-dan bisa menyatakan-kebutuhan
mereka. Mereka mengannggap bahwa menunjukkan kebutuhan kepada orang lain
merupakan cara yang pasti untuk kehilangan hubungan dengan orang lain. Jadi
para orangtua tipe penolong harus bisa belajar menyatakan kebutuhan mereka
sendiri.
3. Beri
bantuan secara bijaksana
Anda harus mampu
memahami alasan-alasan dibalik keinginan anda untuk memberi, ingat, anda
benar-benar punya bakat untuk memberikan sebagian diri anda, tapi gunakanlah
bakat itu secara bijaksana. Cobalah untuk memberi hanya jika diminta.
4. Menentukan
batasan bagi orangtua sendiri
Para orangtua penolong
yang memberikan perhatian dan energi nya kepada orang lain. Mereka memberikan
sebagian dari dirinya kepada orang lain dengan didasari keyakinan bawah sadar
bahwa memberi merupakan cara pasti untuk bisa mengembangkan diri di dunia ini
serta memperoleh penerimaan kasih sayang dari orang lain. Orangtua penolong
harus bisa membatasi dirinya dalam hal tersebut agar mereka bisa membantu
anak-anak mereka.
5. Kenali
kepedulian yang palsu
Cobalah untuk orangtua
tipe penolong untuk tidak terlalu bergantung pada niat baik orang lain,
terutama pada anak-anak. Belajarlah
6. Menemukan
penghargaan diri melalui kemampuan untuk memberdayakan orang lain
Keberhasilan dalam
melakukan sesuatu yang berharga merupakan salah satu bentuk penghargaan diri
yang hebat. Orangtua tipe penolong tahu bahwa mereka bisa melakukan berubahan
dalam kehidupan orang lain. Membantu orang lain meraih potensinya merupakan
salah satu kelebihan dari model kepribadian anda.
7. Kenali
diri anda
Ada baiknya oratua tipe
penolong menyempatkan diri untuk menyendiri. Dengan menyendiri mereka bisa
menemukan sebuah hikmah dan memahami keinginan sendiri. Setelah bisa mengenali
diri sendiri, mereka bisa membawa diri tersebut kedalam hubungan dengan orang
lain.
8. Menyenangkan
diri sendiri
Menyenangkan diri
sendiri dengan cara menyenangkan orang lain juga. Misalnya dengan mengatakan
pujian pada anak. Para orangtua tipe penolong harus bisa memutuskan untuk
bertindak dan berbicara demi kebahagiaan mereka sendiri dan orang lain.
9. Jadilah
diri sendiri
Para orangtua tipe
penolong ini selalu bersikap ceria jika terjadi sesuatu pada anak-anak mereka.
Mereka selalu menyenangkan setiap anggota keluarga nya. Dengan begitu, mereka
dapat mengetahui berbagai macam informasi ataupun keinginan dari anggota
keluarga mereka.
Saran-saran
bagi orangtua penolong yaitu bangun batasan untuk bisa tetap menjadi diri
sendiri, dan jangan menyerahkan diri pada orang lain. Teruslah terfokus pada
kebutuhan dan perasaan sendiri. Berlatihlah untuk menyatakan kebutuhan kepada
keluarga. Ungkapkan kebutuhan-kebutuhan dan keinginan-keinginan.
8. Tipe Pengatur
Strategi
dan rekomendasi bagi orangtua pengatur
1. Kurangi
kecepatan dan perhatikan
Orangtua tipe pengatur
selalu terfokus dengan pekerjaan mereka. Anak-anak menjadi mengerti karena
mereka luput dari perhatian orangtua. Orangtua tipe pengatur harus bisa
memusatkan perhatian kepada keberadaan anak-anak dan keluarga mereka.
2. Hadirlah
pada setiap perbincangan
Orangtua tipe pengatur
haruslah sesekali menyempatkan diri dengan berbicara dengan anak-anak meskipun
orangtua tipe ini bukan merupakan pendengar yang baik. Orangtua tipe pengatur
harus bisa memfokuskan pikiran mereka saat berbincang dengan anak-anak. Karena
tipe pengatur lebih sering memikirkan hal-hal yang lain (misalnya tentang apa
yang harus mereka lakukan selanjutnya). Akibatnya, mereka tidak akan paham apa
yang dibicarakan anak-anak mereka.
3. Biarkan
orang lain menerapkan cara mereka
Orangtua tipe pengatur
harus bisa memberikan ruang dan kebebasan kepada anggota keluarga mereka untuk
melakukan sesuatu dengan caranya sendiri. Meskipun menurut orangtua tipe
pengatur, cara mereka adalah yang paling efisien.
4. Tingkatkan
harga diri anda
Orangtua tipe pengatur
lebih sering menceritakan semua keberhasilan ataupun hal-hal yang mereka anggap
penting kepada anak-anak mereka. Sebaiknya hal itu dihindari karena kita harus
mendahulukan perasaan ank-anak daripada hal-hal yang hanya untuk membanggakan
diri kita sendiri.
5. Melatih
kejujuran anda kepada anak
Orangtua tipe pengatur
ini harus memfokuskan perhatian pada tujuan anak. Tidak dengan mengekang sesuai
dengan keinginan anda. Orangtua ini harus bisa membantu anak dalam menentukan
prestasi dan visinya sendiri.
6. Selaraskan
irama kerja anda dengan kerja anak anda
Kurangi kecepatan dan
pusatkan perhatian pada kegiatan tertentu. Mungkin saja dengan cara mengikuti
irama kerja anak anda, melalui dunia yang baru dari kacamata mereka.
7. Anda
tidak sama dengan perbuatan anda
Perhatikan setiap
perkataan dan tanggapan anggota keluarga mengenai anda, dan coba untuk
mempertimbangkannya. Jangan hanya mengikuti kata hati anda.
8. Sayangi
anak-anak tanpa syarat
Ciptakan suasana yang
menunjukkan simpati dan penghargaan anda kepada anak-anak anda mengenai
perasaan dan kegiatan mereka. Tunjukkanlah melalui tindakan dan kata-kata.
Dorong anak-anak anda untuk terbuka kepada anda dengan meluangkan waktu khusus
untuk sungguh-sungguh mendengarkan mereka.
9. Berhentilah
mencari pengakuan
Untuk orangtua tipe
pengatur, biasakan diri anda untuk hidup dengan gagasan bahwa anda disayangi
karena diri anda sendiri dan bukan karena perbuatan. Pikirkan perasaan
anak-anak anda juga.
Saran-saran
bagi orangtua pengatur yaitu berhentilah untuk memusatkan perhatian pada
perasaan anda, kepada orang yang sedang bersama anda, dan kepada diri anda
sendiri. Memusatkan perhatian kepada tugas, dan bukan pada perasaan, bisa
menyakitkan dan menimbulkan salah pengertian. Tingkatkan kejujuran dan
integritas perbuatan anda.
9. Tipe Pemimpi
Strategi
dan rekomendasi bagi orangtua pemimpi
1. Kembangkan
ketenangan batin
Orangtua tipe pemimpi
ini harus memiliki ketenangan batin, artinya adalah melakukan peebuatan rutin
dengan perasaan batin yang seimbang. Belajarlah untuk menemukan hal-hal yang
lain dan menakjubkan dalam kehidupan sehari-hari. Ajaklah anak anda merasakan
hal yang sama.
2. Menghindari
hal-hal yang biasa
Orangtua tipe pemimpi harus mencoba
memahami apa saja yang dibutuhkan anak-anak dari mereka, bukan apa yang mereka
butuhkan dari anak-anak.
3. Percaya
kepada anak saat anak memberi penghargaan
Percayalah kepada anak
anda ketika mereka menunjukkan penghargaan, bagaimanapun bentuknya. Tunjukkan
perasaan cinta anda pada mereka.
4. Gunakan
hubungan dengan anak untuk mendukung perasaannya
Anda harus bisa
berhadapan dengan anak-anak anda langsung agar bisa menjalin hubungan yang
alamiah dan mencipktakan ikatan diantara keluarga. Anda harus bisa
berkomunikasi dengan ank-anak anda denga cara yang tepat, yang bisa mendorong
mereka untuk mengnali diri mereka yang sesungguhnya,
5. Hormati
batasan-batasan pribadi
Akibat keinginan anda
yang besar untuk selalu berhubungan dengan anak-anak anda , maka anda mungkin
melanggar batas pribadi anak-anak anda. Anda sangat peduli kepada mereka
sehingga cara anda berinteraksi dengan mereka membuat mereka idak nyaman atau
tidak sesuai untuk mereka. Cobalah menahan diri sebelum anda memberi anak anda
pujian.
6. Jangan
menanggapi interaksi secara pribadi
Cobalah bangun batasan
untuk anda sendiri saat berinteraksi, erutama dengan orang-orang yang dekat
dengan anda. Jika anda bisa mengubah
perhatian anda secara positif dan memusatkannya pada sesuatu yang nyata, maka
reaksi anda tidak akan terlalu emosional. Tanyakan kepada anak anda, apa
penyebab tingkah laku mereka. Jika mereka tidak mau terbuka, manfaatkan bakat
intuitif anda utnuk membantu mereka mencari jalan terbaik.
7. Memanfaatkan
bakat unik dan kreatif secara positif
Orantua tipe pemimpi
harus percaya bahwa mereka mengetahui beragam cara berbeda untuk behubungan
dengan anak-anak mereka. Mereka percaya pada intuisi mereka bahwa jika sesuatu
akan berhasil atau tidak berhasil dengan ank-anak mereka; kretivitas,
perubahan, improvisasi merupakan taktik yang mereka gunakan dalam peran mereka
sebagai orangtua. Dan hal tersebut dapat membantu anak dalam mencapai
keberhasilan.
8. Seimbangkan
suasana hati dan turun naiknya energi
Biarkan anak-anakda
mengisi emosi anda, dan anda uga mengisi emosi mereka. Orangtua tipe pemimpi harus
bisa memahami suasana hati ank-anaknya. Ketika anak-anak anda bersikap pasif,
anda harus berupaya lebih keras untuk memperoleh tanggapan.
Saran-saran
bagi orangtua pemimpi yaitu kembangkan ketenangan hati. Antisipasi perubahan
suasana hati dan temukan cara untuk menguji dan menyeimbangkan energi anda. Tingkatkan
penghargaan diri anda. Bantu anak anda memahami perasaan mereka sendiri.
Temukan cara untuk memahami jika emosi dan perasaan anda sedang meningkat.
Fokuskan pada fakta dan juga pada perasaan.
DAFTAR RUJUKAN
Lavine, Janet. 2004. Orang Tua Macam Apa Anda? Kiat Menjadi Orang
Tua Idaman Dengan Mengenali 9 Tipe Kepribadian Orang Tua. Bandung: Penerbit
Kaifa.
m.cnnindonesia.com/pelajar/20151223172538-322-100136/7-langkah-parenting-yang-baik/
diakses
pada 14 Februari 2016.
Komentar
Posting Komentar