PERMAINAN TRADISONAL DAN PERMAINAN MODERN


  1. Definisi dari Permainan Tradisional dan Permainan Modern

  1. Permainan Tradisional

Menurut Atik Soepandi, Skar dkk (1985-1986), permainan adalah perbuatan untuk menghibur hati baik yang mempergunakan alat ataupun tidak mempergunakan alat. Sedangkan yang dimaksud tradisional adalah segala sesuatu yang dituturkan atau diwariskan secara turun temurun dari orang tua atau nenek moyang. Jadi permainan tradisional adalah segala perbuatan baik mempergunakan alat atau tidak, yang diwariskan secara turun temurun dari nenek moyang, sebagai sarana hiburan atau untuk menyenangkan hati.

Permainan tradisional ini bisa dikategorikan dalam tiga golongan, yaitu: permainan untuk bermain (rekreatif), permainan untuk bertanding (kompetitif) dan permainan yang bersifat pendidikan (edukatif). Permainan tradisional yang bersifat rekreatif pada umumnya dilakukan untuk mengisi waktu luang. Permainan tradisional yang bersifat kompetitif, memiliki ciri-ciri: terorganisir, bersifat kompetitif, dimainkan oleh paling sedikit 2 orang, mempunyai kriteria yang menentukan siapa yang menang dan yang kalah, serta mempunyai peraturan yang diterima bersama oleh pesertanya. Sedangkan permainan tradisional yag bersifat edukatif, terdapat unsur-unsur pendidikan di dalamnya. Melalui permainan seperti ini, anak-anak diperkenalkan dengan berbagai macam ketrampilan dan kecakapan yang nantinya akan mereka perlukan dalam menghadapi kehidupan sebagai anggota masyarakat. Berbagai jenis dan bentuk permainan pasti terkandung unsur pendidikannya. Inilah salah satu bentuk pendidikan yang bersifat non-formal di dalam masyarakat. Permainan jenis ini menjadi alat sosialisasi untuk anak-anak agar mereka dapat menyesuaikan diri sebagai anggota kelompok sosialnya. 






  1. Permainan Modern

Teknologi diciptakan untuk kesejahteraan manusia. Permainan modern merupakan permainan yang dilakukan dengan mengunakan alat-alat teknologi yang sudah berkembang dimasyarakat dan dimainkan kurang lebih dua orang, bahkan bisa dilakukan sendirian tanpa adanya teman bermain misalnya play station dan game on-line. Permainan dunia maya ini pun dapat membuat pemainnya seolah-olah hidup di dunia nyata.

Sebelum teknologi berkembang, perminan modern lebih sulit untuk dijumpai dikalangan masyarakat pedesaan.  Seiring perkembangan zaman dan teknologi, pertumbuhan perokonomian masyarakat desa pun ikut berkembang. Masyarakat desa mulai mengenal dengan dunia teknologi terutama pada anak-anak karena sifat keinginan untuk mengetahui lebih tinggi dari pada orang dewasa, play station merupakan salah satu permainan modern yang sangat menarik bagi anak-anak, karena banyak menyediakan menu permainan yang dapat dipilih dan di mainkan mulai dari Super Mario, Metal Sluk, Wining Eleven, Pes, dan sebagainya.



  1. Contoh dari Permainan Tradisional dan Permainan Modern

  1. Permainan Tradisional

Banyak sekali macam-macam permainan tradisional di Indonesia, hampir di seluruh daerah-daerah telah mengenalnya bahkan setiap masyarakat Indonesia pernah berada pada masa-masa bermain permainan tradisional ketika kecil. Permainan tradisional perlu dikembangkan lagi karena mengandung banyak unsur manfaat dan persiapan bagi anak dalam menjalani kehidupan bermasyarakat. Beberapa contoh permainan tradisional akan dijelaskan secara lebih rinci sebagai berikut.

  1. Engklek
    Siapa yang tidak kenal dan tidak tahu dengan engklek? Permainan yang sangat mudah dan sangat menarik untuk dimainkan, yang hanya membutuhkan garis kotak-kotak yang dibuat di atas tanah halaman depan rumah atau halaman sekolah. Engklek mengkombinasikan kecepatan melempar pecahan genteng (disebut gacok) ke dalam kotak-kotak dan kemampuan menjaga keseimbangan, karena saat melewati kotak-kotak yang telah dibuat, setiap pemain harus melompat-lompat dengan satu kaki diangkat, dan tidak boleh menyentuh garis.
  2. Bekelan

Permainan bekelan merupakan permainan mengadu kecepatan menangkap bola dan mengatur bekel. Termasuk melatih kemampuan motorik anak. Setiap kali pemain melemparkan bola ke atas hingga memantul di lantai, sebelum bola ditangkapnya kembali, ia harus mengambil dan mengatur bekel yang lain sesuai dengan urutan permainan, dan bola tidak boleh sampai terjatuh. 

  1. Gatheng

Hampir sama dengan permainan bekel yaitu mengadu kecepatan dalam melatih kemampuan motorik anak. Selain itu juga melatih kemampuan berhitung anak. Bedanya, gatheng menggunakan lima batu kecil dalam permainannya. Gatheng dapat dimainkan minimal dua orang anak. Sebelum permainan gatheng dimulai, harus ada kesepakatan antar pemain untuk menentukan jumlah yang harus dicapai. Setiap kali satu batu dilempar ke atas, anak harus mengambil batu yang lain secara cepat dan sesuai aturan permainan sebelum batu yang dilempar ditangkapnya kembali. Jangan sampai batu yang dilempar terjatuh. Setelah itu semua batu dilempar ke atas dan ditangkap dengan tangan terbalik ke bawah, kemudian dilempar lagi dan ditangkap lagi dengan tangan terbuka (sering disebut “teplek”). Lalu dihitung berapa jumlah batu yang tertangkap. Diulang-ulang dan dijumlahkan hingga jumlahnya mencapai target jumlah yang telah ditentukan di awal permainan.

  1. Jamuran

Jamuran berasal dari kata jamur, hal tersebut karena dalam permainan ini berbentuk lingkaran dengan satu anak yang “jadi” ada di tengah titik pusat lingkaran. Jamuran biasa dimainkan lebih dari tiga orang anak. Jamuran termasuk dalam kategori permainan rekreatif karena sebenarnya jamuran merupakan sarana bernyayi dan bergembira bersama. Para pemain akan bergerak sambil bernyanyi syair jamuran.

Syair jamuran tersebut adalah :

  • Jamuran ya ge ge thok
  • Jamur apa ya ge ge thok
  • Jamur gajih mberjijih sa ara ara
  • Sira badhe jamur apa?

Bermacam-macam jawaban jamuran tempo dulu:

  • Jamur gagak: anak berlari sambil merentangkan tangan sambil mengucap nama anak yang dikejar, jika hampir tertangkap segera jongkok agar tidak “jadi”.
  • Jamur parut: mempersiapkan telapak kaki untuk digelitiki, pemain yang kelihatan giginya “jadi”.

Jawaban yang lain adalah jamur kethek menek, jamur kendi bocor, jamur lilin, jamur bunga, jamur kulkas, jamur kursi, jamur payung, dan sebagainya.

  1. Cinciripit (petak umpet)

Cinciripit atau petak umpet minimal dimainkan oleh tiga orang anak. Seorang yang terpilih dengan undian “cinciripit” akan berjaga dan menutup matanya, dan peserta lain bersembunyi. Setelah itu yang berjaga mencari peserta lain, siapa yang paling awal ditemukan akan berganti jaga dan bertugas mencari. Dalam bermain petak umpet diperlukan kejujuran dalam permainannya.

  1. Gapyak atau Bakiak

Gapyak atau bakiak mengadu keseimbangan dan kekompakan tim, dan termasuk permainan yang kompetitif. Setiap kelompok biasanya terdiri dari tiga orang anak mengenakan sandal tandem yang terbuat dari kayu. Pemenangnya adalah kelompok yang tidak terjatuh dan tercepat mencapai garis finish. 

  1. Dakon

Dakon dimainkan oleh dua orang anak dengan membagikan biji dakon ke dalam lubang-lubang dakon secara bergiliran. Pemain yang mendapatkan biji dakon terbanyak saat biji dakon habis dinyatakan sebagai pemenang. Manfaat dari bermain dakon adalah aspek emosional dan kemampuan motorik anak dapat terlatih. Juga terdapat unsur kejujuran dalam permainannya.

  1. Benthik

Permainan benthik ini membutuhkan alat berupa dua patahan ranting panjang dan pendek. Ranting panjang sebagai pemukul. Pada intinya, benthik memperagakan ketrampilan memainkan ranting kecil dengan memukul dan mengarahkan agar tidak tertangkap oleh lawan.



Setiap permainan tradisional di atas tentunya mempunyai kelebihan serta manfaat masing-masing. Namun secara umum, permainan-permainan tradisional memberikan manfaat yang luar biasa pada perkembangan anak. Seperti dapat melatih kemampuan motorik anak, kejujuran, kerjasama, kekompakan, ketrampilan, ketangkasan, keseimbangan, dan sikap, serta dapat melatih jiwa kesosialan anak dalam menghadapi kehidupan bermasyarakat. Permainan tradisional juga memberikan pembelajaran kepada anak mengenai pentingnya menjaga lingkungan, menghormati sesama, hingga cinta kepada Tuhan.

  1. Permainan Modern

  1. Rubik

Rubik adalah permainan segi empat berwarna kuning, merah, biru, putih permainan ini dapat mengasah otak seseorang. Kebanyakan permainan ini dimainkan oleh orang dewasa dan anak-anak.

  1. Teka-teki silang

Teka-teki silang adalah permainan yang sangat sederhana, yang banyak di mainkan oleh laki-laki dan perempuan dewasa maupun anak-anak.

  1. Monopoli

Monopoli adalah game yang banyak digemari oleh beberapa orang, game ini dapat menambah sesuatu yang namanya ekonomi.




  1. Billiard

Billiard adalah game yang bisa membuat otak kecil anda untuk dapat membedakan sesuatu, dan juga dapat memberi anda keseimbangan yang seimbang-imbangnya.

  1. Catur

Catur adalah salah satu game sederhana yang dapat mendukung dengan cepat kerja otak anda.



  1. Manfaat dari Permainan Tradisional dan Permainan Modern

  1. Manfaat Permainan Tradisional

  1. Mengembangkan Kecerdasan Intelektual
    Banyak permainan anak yang dapat meningkatkan kemampuan berfikir anak, baik dalam proses pembuatan permainan maupun ketika memainkan permainannya. Contohnya dalam permainan congklak. Permainan congklak ini akan melatih otak kiri anak bahkan secara tidak langsung melatih anak menggunakan strategi agar dapat mengumpulkan biji/gundu lebih banyak dari lawan. Permainan ini terlihat sederhana, namun ketika dimainkan otak kiri anak akan aktif dengan perhitungan numerik.
  2. Mengembangkan Kecerdasan Emosi
    Dalam sebuah permainan tradisional selain melatih kecerdasan intelektual juga dapat mengembangkan kecerdasan emosi seorang anak. Contohnya ketika anak dalam sebuah permaian yang berbentuk kelompok seperti petak umpet, ataupun pada permainan layang-layang. Pada permainan layang-layang, kesabaran anak akan dilatih dimulai dari proses pembuatan layang-layang, yang mana kedua sisinya harus seimbang agar bisa terbang. Kemudia saat akan menerbangkannya bukanlah suatu hal yang mudah. Anak dituntut untuk sabar mencari arah angin yang tepat untuk menerbangkan layang-layangannya.
  3. Mengembangkan Daya Kreativitas
    Kebanyakan alat permainan trdisional sangat sederhana dan mudah di dapat. Namun melalui hal ini, seorang anak dapat terlatih daya kreativitasnya dalam membuat maupun menciptakan permainan tradisional. Contohnya permainan mobil-mobilan yang terbuat dari serabut kelapa maupun kulit jeruk bali. Hal ini akan melatih kretivitas anak, dimulai ketika anak mencari bahan untuk membuat mobil-mobilan, membayangkan dan merancangnya, merakit rancangannya, hingga mendekorasi mobil-mobilan agar tampak lebih menarik.
  4. Meningkatkan Kemampuan Bersosialisasi
    Karenapermainan tradisional umumnya dilakukan secara berkelompok, maka permainan ini otomatis mengajarkan kebersamaan. Dalam permainan kelompok, anak membutuhkan teman kelompok yang berarti memberikan kesempatan pada anak untuk bersosialisasi.
  5. Melatih Kemampuan Motorik
    Aktivitas fisik yang dilakukan anak ketika bermain secara langsung merangsang gerakan motorik anak, baik motorik halus seperti menggambar, meremas, menggenggam, maupun motorik kasar seperti melompat , berlari, berjongkok, dan meloncat. Bermain berfungsi untuk melatih dan mengembangkan gerakan otot pada anak.


  1. Manfaat Permainan Modern
    Jenis dan warnanya yang lebih variatif dapat meningkatkan rangsang anak terhadap warna. Dapat mengembangkan  kreativitas anak misalnya melalui permainan rancang balok/lego, mobil tamiya yang memberikan kesempatan pada anak untuk merancang dan memodifikasi mobilnya sendiri.


  1. Kelebihan dan Kelemahan Permainan Tradisional dan Permainan Modern

  1. Permainan Tradisional

  1. Kelebihan

  • Mengembangkan Kreativitas dan Imajinasi Anak
    Sifat dari permainan tradisional adalah bereksplorasi, sehingga anak dituntut untuk berkreatifitas dalam membuat peraturan-peraturan dan juga mengembangkan strategi bermain. Misalnya, congklak, pasaran, dll
  • Mengembangkan Kemampuan Anak dalam Menjalin Hubungan
    terutama dengan teman sebaya (interaksi sosial). Bermain tradisional sering dilakukan dengan berkelompok, dengan begitu sosialisasi mereka akan berkembang dengan baik.

  • Mengembangkan Kemampuan Kinestetik dan Motorik Anak
    Kebanyakan dari permainan tradisional menuntut anak untuk selalu bergerak terutama motorik kasar mereka, seperti bermain lompat tali.
  • Mengajarkan untuk Hidup Sederhana
    Alat dan bahan dalam permainan menggunakan barang-barang disekitar mereka sehingga tidak perlu mengeluarkan banyak biaya. Akan mengajarkan anak, bahwa untuk bermain dan membuat alat permainan bisa dari barang-barang yang sederhana.

  1. Kelemahan

  • Dilakukan oleh anak-anak yang sudah memasuki usia sekolah, karena permainan-permainan tradisional biasanya memiliki aturan-aturan dan berkelompok dengan banyak orang.
  • Kebanyakan menggunakan ruangan yang cukup luas.

  1. Permainan Modern

  1. Kelebihan

  • Bermain fungsional (usia 1-2 tahun) berupa gerakan sederhana dan berulang.
  • Bangun membangun (3-6  tahun) membentuk sesuatu dan menciptakan bangun tertentu, misalnya bermain lego.
  • Bermain pura-pura (3-7 tahun) menirukan kegiatan orang yang dijumpai dalam kegiatan sehari-hari, misal bermain boneka.
  • Permainan dengan aturan (6-11 tahun) memahami dan bersedia mematuhi aturan permainan, misalnya UNO, PS, dan Tamiya.
  • Jenis dan permainan lebih variatif
  • Memiliki warna yang menarik sehingga dapat meningkatkan rangsangan anak terhadap warna
  • Mengembangkan kreatifitas anak, misalnya merancang lego atau balok kayu, dsb
  • Memberi anak untuk kesempatan untuk merancang memodifikasi alat permainan (mobil), misalnya Tamiya
  • Berlatih mengatur strategi, misalnya UNO, PS

  1. Kelemahan

  • Butuh biaya mahal
  • Anak menjadi individualis karena tidak harus bermain secara kelompok
  • Sosialisasi anak berkurang atau tidak berkembang baik, karena permainan modern tergolong kurang dalam sistem kerjasama
  • Membuat anak menjadi pribadi yang selalu ingin menang


  1. Dampak dari Permainan Tradisional dan Permainan Modern

  1. Permainan tradisional

Banyak sekali manfaat yang dapat diambil dari permainan anak tradisional. Hampir semua manfaat ada dalam permainan anak tradisional mendukung perkembangan anak. Pada akhir abad ke-17, seorang filsuf Inggris yang terkenal John Locke (1632-1704 )  mengemukakan bahwa pengalaman dan pendidikan bagi anak merupakan faktor yang paling menentukan dalam perkembangan anak karena memiliki dampak positif bagi perkembangan psikis anak. Adapun dampak-dampak dari permainan anak tradisional tersebut adalah:

    1. Dampak Positif

  • Anak Menjadi Lebih Kreatif
    Permainan anak tradisional sangat menuntut kreatif anak. Kebanyakan dari media-media permainan anak tradisional dibuat sendiri oleh pemainnya. Mereka memanfaatkan benda-banda yang tak terpakai yang ada disekitar mereka. Cotohnya adalah mobil-mobilan yang terbuat dari kulit jeruk bali. Selain itu,mereka juga membuat aturan-aturan permainan sendiri. Aturan-aturan ini bisa saja setiap saat berubah sesuai kesepakatan para pemainnya. Contohnya pada permainan boy-boyan, ada peraturan yang bila kepala atau kaki pemainnya terkena bola maka akan “didiskulaifikasi”, namun ada juga yang tidak.




  • Mengembangkan Kecerdasan Intelektual dan Wawasan Anak
    Beberapa  permainan tebak-tebakan akan menggali wawasan anak terhadap beragam pengetahuan. Seperti pada permainan tradisional Gagarudaan, Oray-Orayan, dan Pa Cici-Cici Putri.
  • Melatih Anak Bersosialisasi
    Permainan anak tradisional kebanyakan dimainkan secara kelompok. Hal ini dapat melatih simpati dan empati anak. Selain itu, anak juga akan berlatih bersosialisasi dan berorganisasi dengan kawan mainnya.
  • Mengembangkan Kecerdasan Logika Anak
    Beberapa permainan menuntut kecerdasan logika dalam menjawab pertanyaan dan menentukan langkah-langkah. Misalnya pada permainan bas-basan dan engklek.
  • Mengembangkan Kecerdasan Kinestetik Anak
    Beberapa permainan anak menuntut anak untuk bergerak. Dengan begitu, fisik anak akan menjadi lebih sehat dan terhindar dari penyakit obesitas. Gerakan-gerakan ini mereka lakukan dengan senang hati. Sehingga mereka tidak cepat lelah seperti bila dipaksa olahraga. Contoh permainannya antara lain; engklek, gobak sodor, petak umpet, dll.
  • Mengembangkan Kecerdasan Musikal Anak
    Ada beberapa permainan anak tradisional yang cara memainkannya menggunakan nyanyi-nyanyian. Hal ini akan menimbulkan kecerdasan musikal anak. Contohnya adalah pada permainan cublak-cublak suweng, jamuran, jaranan, dll.
  • Melatih Anak Bermain Peran
    Permainan menurut Goerge H. Mead juga merupakan sebagian dari kondisi-kondisi yang memungkinkan si anak melakukan “objectivication of the self” ( Mead, 1934 ). Melalui kegiatan bermain anak-anak akan dapat membayangkan dirinya berada dalam berbagai kedudukan dan peran dan dengan demikian dia akan dapat membangun karakternya. Melalui permainan tradisional, anak akan memperhatikan peran orang lain dan bersosialisasi dengannya. Menurut Mead, ketika si anak mulai dapat berperilaku sebagai orang lain, maka dia sedang berada dalam proses menjadi “an organic memberof society” (1934: 159).
    Bermain peran dapat kita jumpai pada permainan pasaran. Dalam permainan itu, ada yang berperan sebagai penjual dan pembeli. Anak juga akan  mengenal konsep ruang. Karena dalam permainan ini, masing-masing pemeran memiliki rumah, tempat berjualan, kantor, dll.
  • Mendekatkan Anak pada Alam
    Hampir semua permainan anak tradisional dimainkan di alam terbuka. Hal ini akan mendekatkan anak dengan alam. Selain itu, biasanya anak-anak memanfaatkan benda-benda yang disediakan oleh alam menjadi media permainan mereka. Permainan-permainan tersebut antara lain, egrang yang terbuat dari bambu, dakon dan gateng yang menggunakan batu kerikil, permainan pasaran, biasanya anak-anak menggunakan bunga sepatu sebagai minyak-minyakan, mie dari tumbuhan parasit kuning yang banyak terdapat pada tumbuhan teh-tehan , daun pisang untuk membungkus,dll.
  • Mengembangkan Moral Positif Anak
    Dalam permainan tradisional, anak akan mengenal konsep menang dan kalah. Namun menang dan kalah ini tidak menjadikan para pemainnya bertengkar atau minder. Bahkan ada kecenderungan, orang yang sudah bisa melakukan permainan mengajarkan tidak secara langsung kepada teman-temannya yang belum bisa. Permainan tradisional dilakukan lintas usia, sehingga para pemain yang usianya masih belia ada yang menjaganya, yaitu para pemain yang lebih dewasa. Para pemain yang belum bisa melakukan permainan dapat belajar secara tidak langsung kepada para pemain yang sudah bisa, walaupun usianya masih di bawahnya. Permainan tradisional dapat dilakukan oleh para pemain dengan multi jenjang usia dan tidak lekang oleh waktu. Tidak ada yang paling unggul. Karena setiap orang memiliki kelebihan masing-masing untuk setiap permainan yang berbeda. Hal tersebut meminimalisir pemunculan ego di diri para pemainnya (anak-anak).

    1. Pengaruh Negatif

  • Anak Menjadi Lupa Waktu
    Karena anak terlalu asyik bermain permainan tradisional bersama teman-temannya akan membuat anak lupa waktu dan kewajiban belajar mereka.
  • Menimbulkan Perjudian
    Permainan anak seperti, mainan kartu dan neker (kelereng) tanpa mereka sadari dapat menimbulkan perjudian. Misalnya saja permainan kelereng, kelereng siapa yang dapat menumbuk kelereng lawan, ia berhak memiliki kelereng itu. Ada juga permainan kartu “keplok”. Siapa yang saat menepukkan tangan dan kartu yang jatuh adalah yang bergambar, maka ia berhak mengambil kartu lawan yang tengkurap, dan permainan kartu yang menggunakan uang sebagai hadiah.

Dari penjelasan  diatas dapat disimpulkan permainan tradisional tidak hanya memberikan dampak negatif, tetapi juga banyak dampak positifnya terhadap anak, sehingga dapat menjadi salah satu faktor baik yang mendukung perkembangan anak. Oleh karena itu permainan tradisional perlu untuk kita pertahankan keberadaannya, khususnya dikalangan anak-anak pada masa sekarang dan masa depan.

  1. Permainan Modern

  1. Dampak Positif

  • Melatih Aktivitas Fisik
    Dampak positif ini dapat dirasakan pada permainanan modern game konsol(Playstation, Xbox, WII, dan lain-lain). Pada game konsol modern saat ini sudah dilengkapi dengan perangkat gerak yang melibatkan aktivitas fisik sehingga permainan video game dapat sekaligus melatih otot dan gerak selayaknya berolahraga, seperti halnya yang disediakan oleh konsol Nintendo Wii, PS3 Move, atau yang lebih canggih lagi, Xbox 360 Kinect. Game-game yang melibatkan aktivitas fisik seperti game tinju, tennis, sepakbola dan lainnya, yang mengharuskan anda untuk menggerakkan tangan dan anggota tubuh anda sesuai tema video game yang dimainkan.
  • Membina Hubungan Sosial & Interaksi
    Pada masa sekarang sering diadakannya pertandingan alat-alat permainan yang berbahan bakar listrik atau baterai seperti pertandingan mobil remote, kapal remote dll. Dari pertandingan inilah, anak-anak dapat membina hubungan sosial dan berinteraksi dengan baik dengan peserta lomba lainnya. Sedangkan pada Video game, karena kecanggihan yang ada dalam Video game pada masa sekarang, membuat pemain vidgim (video game) dapat melakukan interaksi jarak jauh kepada orang lain diseluruh dunia melalui media online atau internet yang sudah tersedia pada kebanyakan video game saat ini.
  • Meningkatkan Kemampuan Belajar
    Permainan modern dapat meningkatkan kemampuan belajar anak,. Dampak positif ini dapat terlihat pada permainanVideo game saat ini yang jauh lebih kompleks dibandingkan Video game pada masa lalu. Permainan pada Video game tersebut lebih banyak mengajak kita untuk mengasah logika, strategi, teka-teki hingga emosi untuk menyelesaikannya. Para pemain vidgim umumnya dituntut untuk dapat mengambil keputusan dan kendali untuk dirinya sendiri. Pemain juga harus memasukkan perintah, kombinasi, kesabaran serta keputusan yang cepat untuk menghadapi situasi yang disediakan pada level – level game yang kian beragam. Dalam hal ini, akan membantu banyak aspek dalam kemampuan berpikir dan membuat keputusan dalam kehidupan nyata.




  • Mencegah Stress
    Permainan modern dapat mengurangi stress pada pemainannya. Misalnya pada permainan yang menggunakan bahan bakar baterai seperti mobil-mobilan remote dapat memberikan keseruan pada orang yang memainkannya. Sedangkan pada video game dapat membuat sesorang melupakan sejenak permasalahan yang ada pada kehidupnya, karena di dalam video game seseorang dapat memfokuskan dirinya pada tantangan yang ada di dalam game tersebut, sehingga mereka melupakan masalah yang ada di pikirannya. Selain itu apabila pemain video game berhasil dalam menyelesaikan tantangan yang ada dalam game tersebut, maka akan muncul perasaan senang yang luar biasa di hati pemainnya.

  1. Dampak Negatif

  • Mengakibatkan Kecanduan sehingga Prestasi di Sekolah Menurun
    Bermain Permainan modern secara berlebihan membuat anak-anak lupa akan tugas-tugas sekolah yang harus diselesaikan. Bisa dibayangkan, berapa banyak anak yang prestasinya menurun karena kecanduan bermain Permaianan modern. Bahkan ada anak yang sampai tidak naik kelas atau tidak lulus ujian hanya gara-gara ‘kecanduan’ bermain games.
  • Menyebabkan lupa akan waktu
    Bermain permainan modern dapat menyebabkan anak-anak lupa akan waktu, ini dikarenakan bermain permainan modern dapat membuat para pemainnya fokus akan permainan tersebut sehingga mereka tidak merasakan telah bermain dalam waktu lama.
  • Berdampak Buruk pada Kesehatan
    Dampak ini cenderung dapat dirasakan pada permainan modern berbasis video game. Misalnya pada pancaran cahaya radiasi komputer dapat merusak saraf mata dan otak. Ginjal dan lambung juga terpengaruh  dari akibat banyaknya duduk dan kurang minum ketika bermain. Bahkan anak-anak banyak yang lupa makan karena keasyikan main. Dampak medis lainnya adalah kesehatan mata menjadi terganggu karena terkena radiasi dari televisi serta layar monitor komputer ataupun laptop.
  • Menyebabkan Pemborosan
    Seperti yang kita ketahui permainan modern sebagian besar adalah barang-barang yang memiliki harga yang lumayan mahal. Selain itu permainan modern cenderung membutuhkan perawatan, agar dapat dimainkan seperti mengganti baterainya atau melakukan service bila mengalami kerusakan. Karena biaya-biaya tersebutlah membuat para orang tua harus mengeluarkan uang yang banyak untuk menyenangkan anaknya.
  • Memberikan Contoh yang Buruk bagi Moral Anak
    Permainan modern pada masa sekarang seperti mobil remote, pesawat remote, Playstation, dan lain-lain, memiliki harga yang lumayan mahal, sehingga tidak semua anak dapat memilikinya. Faktor inilah yang menyebabkan anak-anak pada kalangan atas yang sanggup membelinya merasa bangga bisa memilikinya dan cenderung memamerkannya pada teman-temannya sedangkan anak-anak lainnya yang ada pada kalangan kebawah yang tidak sanggup membelinya akan merasa iri karena dia tidak bisa memainkannya seperti teman-teman lainnya. Selain itu kita dapat merasakan dampak ini ada dalam permainan video game. Misalnya pada permainan perang-perangan yang mengajari anak-anak untuk berkelahi, menyakiti orang yang tidak disukainya, dan membunuh musuhnya.

  1. Fenomena Terkini yang Terkait dengan Permainan Tradisional dan Permainan Modern

  1. Permainan Tradisional

Permainan tradisional merupakan permainan yang dapat dimainkan oleh segala umur. Selain itu permainan tradisional diciptakan bukan hanya sekedar hiburan namun memiliki maksud yang lebih luas seperti mengajarkan solidaritas, kekompakan, gotong royong, dan menghormati serta menjaga silahturahmi antara masyarakat setempat. Namun pada saat ini sudah sangat jarang kita jumpai anak- anak yang memainkan permainan tradisional, bahkan sebagian dari mereka tidak pernah memainkan dan mengetahui tentang permainan tradisional. Permainan tradisional sudah mengalami kepunahan dimasyarakat, masyarakat sudah mulai melupakan dan tidak mempedulikan kelestarian permainan tradisional.

Beberapa faktor berikut mungkin dapat menjelaskan mengapa permainan tradisional sedikit demi sedikit semakin tergerus dan ditinggalkan oleh anak-anak pada jaman sekarang. 

  1. Arus globalisasi dan perkembangan teknologi pada masa kini telah melahirkan dan menyuguhkan berbagai macam  permainan elektronik atau permainan modern (playstation, komputer, robot-robotan, mobil remote, dll) yang dianggap lebih menarik, praktis dan variatif. Daya tarik yang dimiliki oleh permainan modern tersebutlah yang membuat anak-anak lebih menyukai permainan modern daripada permainan tradisional. Sehingga akan mengubur dan mengalihkan permainan tradisional dari pikiran anak-anak pada masa kini. 
  2. Tidak adanya pengenalan dan pengetahuan dari orang tua terhadap anak mereka tentang permainan tradisional karena kesibukan orang tua di dalam pekerjaan. Bahkan terkadang orang tua lebih suka anak mereka bermain dengan layar dan barang elektronik yang berbasis IT, alasannya agar anak lebih betah dirumah. Padahal suatu permainan akan terus bertahan jika kita menurunkan secara estafet ke anak kita, lalu dari anak kita diturunkan ke cucu kita, dan begitu seterusnya. 
  3. Ketiadaan lahan untuk bermain yang tergusur oleh bangunan-bangunan perkotaan yang menyebabkan anak harus bermain di dalam ruangan. Sangat disayangkan jika permainan tradisional hilang dimakan zaman, karena dalam permainan tradisioanal tidak hanya mengandung unsur rekreatif tapi juga banyak manfaat lainnya bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Maka dari itu diperlukan upaya pelestarian agar permainan tradisional tidak mengalami kepunahan, hal ini dapat di lakukan dengan cara diantaranya:

  • Regenerasi, adanya pengenalan dan infornasi tentang permainan tradisioanal dari orang tua kepada anak- anaknya. Orang tua jugs bisa ikut berperan ketika anak bermain, orang tua harusnya menjelaskan kepada anak bahwa stok permainan tradisioanal sangat banyak. Indonesia sangat kaya akan permaiann tradisional.
  • Diadakan pentas seni yang menganggkat permainan tradisional.
  • Diadakan workshop dan seminar mengenai permainan tradisional.
  • Tempat khas seperti taman budaya untuk mengadakan demontrasi permaianan tradisional.
  • Plubikasi yang meluas terhadap permainan tradisional harus diberikan, terutama diluar negara melalui badan korporat seperti MAS dan kementerian kesenian kebusayaan dan warisan.
  • Majelis- majelis sosial terutama yang berkaitan dengan seni dan budaya harus memasukkan permainan tradisioanal ini sebagi salah satu cara mereka.
  • Dengan membuat undang- unganh untuk menjaga kelestarian permainan tradisioanal.


  1. Permainan Modern
Pada masa era globalisasi ini telah berkembangnya teknologi-teknologi canggih yang dapat memunculkan berbagai macam permainan teknologi yang sering kita kenal dengan permainan modern. Permainan modern adalah permainan yang berasal dari industri atau umumnya menggunakan teknologi dalam pembuatan serta permainannya. Permainan modern ini menghadirkan bentuk permainan beragam seperti video game baik itu dalam cosole(Playstation,Xbox,WII dan lain-lain), HP, komputer, dan alat-alat permainan yang menggunakan baterai atau remote kontrol untuk menjalankannya (mobil-mobilan remote, pesawat-pesawatan remote, dll). Permainan modern ini selain karena tampilan, bentuk dan cara memainkannya yang dapat menarik perhatian khalayak umum, permainan modern juga memiliki keunggulan lainnya yang tidak dimiliki permainan tradisional. Seperti permainan modern tidak memerlukan tempat yang luas untuk memainkannya lain halnya dengan permaianan tradisional yang sebagian besar permainannya membutuhkan tempat yang sangat luas seperti tanah lapang, kemudian  permainan modern tidak harus dimainkan dengan dua orang atau lebih, dengan satu orangpun juga dapat dimainkan, beda halnnya dengan permainan tradisional yang harus dimainkan secara berpasangan atau bergerombol. Keungulan-keunggulan tersebutlah yang menjadi salah satu faktor lebih populernya permainan modern daripada permainan tradisional khususnya pada masyarakat kota.

Komentar

  1. permainan tradisional ne bikin ingat masa-masa kecil andai az permainan tradisional ini dilombakan ditingkat nasional mengkin bakalan rame disamping meningkatkan kreatifitas juga akan menumbuhkan solidaritas para pemainnya

    BalasHapus
  2. BOLEH MINTA DAFTAR PUSTAKA DARI MATERI INI?
    SAYA INGIN MENCARI BUKUNYA UNTUK SAYA JADIKAN REFERENSI....

    BalasHapus

Posting Komentar